Gardu Banteng Marhaen: SBY seperti Anak Kecil

Jokowi dan SBY (IST)

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seperti anak kecil yang selalu ingin diperhatikan dengan menuding pemerintah sekarang menyalahkan penguasa sebelumnya.

“Jokowi itu tidak menyalahkan pemerintah sebelumnya. Hanya ingin memperlihatkan fakta, tapi SBY terlalu reaktif. SBY itu seperti anak kecil yang ingin diperhatikan saja,” kata Koordinator Gardu Banteng Marhaen Sulaksono Wibowo kepada suaranasional, Kamis (17/5).

Kata Sulaksono, SBY itu terlalu berlebihan dalam menghadapi Presiden Jokowi. “SBY mengalami post power syndrome. Setelah berkuasa 10 tahun, tiba-tiba tidak punya kekuasaan, maka akan mengalami kebingungan dan keterasingan,” papar Sulaksono.

Baca juga:  Tokoh Tionghoa: Acara Mata Najwa Perlihatkan Kecerdasan Anies Baswedan

Tagar #SBYJelaskan menjadi viral usai Presiden ke-6 RI SBY mencuit di Twitter. Cuitan itu sebagai reaksi terhadap pernyataan Presiden ke-7 RI Jokowi yang dinilai SBY telah melancarkan kritik.

Ada lima tweet SBY yang diunggahnya malam ini, Selasa (15/5/2018). SBY menyinggung soal BBM.

“Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. *SBY*,” cuit SBY lewat Twitter @SBYudhoyono.

“Tentu saya bisa jelaskan. Tapi tak perlu & tak baik di mata rakyat. Apalagi saat ini kita tengah menghadapi masalah keamanan, politik, & ekonomi. *SBY*,” sambungnya.

Baca juga:  Dilarang, Istana Begitu Takut Simbol Dua Jari

Penyampaian Jokowi yang dianggap sebagai kritik oleh SBY itu diutarakan Jokowi pada forum Workshop Nasional Anggota DPRD PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (15/5) kemarin. Jokowi berbicara tentang BBM satu harga di Papua. Ia membandingkan dengan harga BBM yang sangat tinggi 3,5 tahun lalu di daerah timur Indonesia itu.