Pasca Bom Bunuh di Surabaya, PKS & HTI akan Disudutkan

Demo di kantor DPP PKS (IST)

Pasca bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya dan pelakunya diperlihatkan polisi satu keluarga di mana istrinya berjilbab membuat PKS dan HTI tersudutkan.

“Kalau polisi memperlihatkan pelaku bom bunuh diri satu keluarga di mana istrinya berjilbab tidak bercadar. Opini yang berkembang gaya keluarga seperti PKS dan HTI,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Senin (14/5).

Kata Ahmad Badawi, sebelum terjadinya bom bunuh diri di Singapura, buzzer penguasa mempframing kejadian Mako Brimob terkait HTI.

Baca juga:  RUU Pemilu & Cukong di Balik Oligarki Partai Politik

“Buzzer pendukung penguasa membuat tagar #MakoBrimobRusuh, HTIDibubarkan, ada juga mengaitkan petinggi PKS yang tidak mengecam peristiwa rusuh Mako Brimob,” ungkap Baidhowi,” jelas Baidhowi.

Baidhowi mengatakan, peristiwa bom bunuh diri ini dipolitisasi buzzer untuk menyudutkan PKS maupun oposisi.

“Kalau PKS sudah diopinikan bagian kelompok teror maka suaranya akan turun, dan orang makin takut menyuarakan Ganti Presiden 2019 karena yang menyuarakan politikus PKS,” papar Baidhowi.

Selain itu, ia mengatakan, pasca tersebarnya satu keluarga pelaku bom bunuh diri ini orang berjilbab besar semakin buruk. “Cadar sudah diidentikan teroris, sekarang jilbab ala PKS dan HTI dianggap teroris juga,” pungkas Baidhowi.

Baca juga:  Menabung Harus Punya NPWP, Rezim Jokowi Perampok Rakyat