Beda Pendapat Wiranto dan BG Kasus Mako Brimob, Bahayakan NKRI

Budi Gunawan dan Wiranto (IST)

Perbedaan pendapat di depan umum Menkopolhukam Wiranto dan Kepala BIN Budi Gunawan dalam menyikapi kasus rusuh Mako Brimob sangat membahayakan NKRI.

“Para pembantu presiden sudah beda pendapat dalam menyikapi krusial kasus rusuh Mako Brimob. Ini membahayakan NKRI,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada intelijen, Senin (14/5).

Kata Huda, Kepala BIN menganggap kerusuhan Rutan Mako Brimob tidak mengganggu stabilitas nasional tetapi Wiranto menganggap kasus itu terkait keamanan nasional.

Baca juga:  Gardu Banteng Marhaen: Rocky Gerung Agen Asing, Merusak Pancasila dan NKRI

“BIN sebagai pusat intelijen, mengumpulkan informasi bosnya bisa membuat pernyataan itu. Itu sangat riskan pernyataan seorang kepala BIN,” ungkapnya.

Huda mengatakan, pemerintah Jokowi terlihat kurangnya koordinasi. “Padahal BG bisa japri ke Wiranto atau di antara menteri mempunyai group whatsapp membahas persoalan termasuk kasus Rutan Mako Brimob biar ada seragam mengeluarkan pendapatnya,” jelasnya.

Menteri koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, kasus rusuh Rutan Mako Brimob menyangkut keamanan nasional.

“Ini harus hati-hati dan sungguh-sungguh, ini menyangkut masalah kemanan nasional,” kata Wiranto, Rabu (9/5).

Baca juga:  Pengamat: Rezim Jokowi Terjebak Konspirasi Global Covid-19

Sedangkan Kepala BIN Budi Gunawan menyatakan, kerusuhan Rutan Mako Brimob tidak mengganggu stabilitas nasional.

“Kerusuhan itu secara teritorial adalah kerusuhan domestik dalam lingkup yang bisa dikendalikan, dan tidak menimbulkan gangguan stabilitas keamanan nasional,” ujar BG biasa disapa melalui siaran persnya yang diterima redaksi, Kamis (10/5).