Tiga Bom Gereja di Surabaya, PAN Nilai Kecolongan

Bom bunuh diri di Surabaya (IST)

Pemerintah kecolongan dengan adanya bom bunuh terhadap tiga gereja di Surabaya karena tanda-tanda sudah ada dengan peristiwa rusuh teroris di Rutan Mako Brimob.

“Kami sangat prihatin aparat keamanan kita masih kecolongan padahal tanda-tanda aksi teror sudah ada di Mako Brimob Depok,” kata Wakil Sekjen DPP PAN Rosaline Rumaseuw dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad(13/5).

Ia meminta Presiden Joko Widodo melalui aparat keamanan dan Badan Intelejen Nasional (BIN) untuk bertindak cepat agar tidak semakin meluas aksi-aksi teror.

Baca juga:  Terkait Aksi 5 Mei, KH Said Aqil PBNU Tegaskan Islam Haramkan Demo

“Karena teroris itu tidak bergerak sendiri. Pemerintah harus bisa membuat rakyat merasa aman di rumahnya sendiri alias di tanahnya sendiri NKRI,” terangnya.

Lebih lanjut Rosaline berharap agar kejadian ini tidak menimbulkan saling curiga di antara umat beragama. Semua anak bangsa tentu berharap suasana toleransi diantara umat beragama yang sudah terjalin baik dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika saat ini tidak terganggu dengan adanya aksi teror.

Karena Rosaline yakin setiap agama mengajarkan kedamaian dan cinta kasih. Dan bentuk-bentuk kekerasan seperti teror dan penyerangan tempat agama sangat tidak dibenarkan oleh agama apapun.

Baca juga:  Saat Digali, Mayat Bung Tomo Masih Utuh

“Tidak ada agama apapun di muka bumi ini yang mengajarkan kekerasan,” ujar Rosaline.