Gardu Banteng Marhaen: Ideologi Hizbut Tahrir Diduga Terlibat Bom Bunuh Diri di Surabaya

Bom bunuh diri di Surabaya (IST)

Ada dugaan ideologi Hizbut Tahhrir terlibat dalam bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya.

Demikian dikatakan Koordinator Gardu Banteng Marhaen Sulaksono Wibowo dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (13/5).

Menurut Sulaksono, dugaan keterlibatan ideologi Hizbut Tahrir sebagai jawaban atas pembubaran ormas yang didirikan Taqiyyuddin Annabhani itu.

“Tidak puas putusan pemerintah, diduga orang-orang Hizbut Tahrir membuat ‘perhitungan’ dengan penguasa,” ungkap Sulaksono.

Sebagaimana yang dikabarkan oleh berbagai media, Ahad (13/5), terjadi ledakan bom di beberapa gereja di Surabaya.

Pertama, Gereja Katolik Santa Maria Tidak Bercela Ngagel, rumah ibadah yang hanya beberapa meter dari lokasi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.

Kedua, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan Ketiga, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.

Dari informasi yang dihimpun, Minggu (13/5/2018), ledakan yang terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) berasal dari bom mobil.

Akibat ledakan di GPPS, dilaporkan 5 mobil dan 30 motor terbakar. 2 Mobil pemadam kebakaran dikerahkan di lokasi. Saaar ini lokasi sudah disterikan oleh petugas kepolisian.