Sri Mulyani Omong Doang

Sri Mulyani Indrawati (IST)

Menteri Keuangan Omong Doang (Omdo) Sri Mulyani menyatakan berani berdebat mengenai utang luar negeri tetapi sampai lebih 10 hari tantangan dari Rizal Ramli tidak ditanggapi.

Demikian dikatakan Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS) Edy Mulyadi kepada suaranasional, Rabu (9/5).

Kata Edy, Senin malam (7/5), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan tidak takut ditantang berdebat. “Sampai sekarang pihak-pihak yang memfasilitasi berdebat tidak ditanggapi Sri Mulyani,” ungkapnya.

Edy mengatakan, Menkeu yang konon terbaik Asia dan menteri terbaik dunia itu justru minta tolong kepada anak-anak baru lulus dari program LPDP. Namun untuk menutupi ketidakberaniannya berdebat, dia menggunakan diksi yang hebat-hebat.

Baca juga:  Jokowi Pecat Puan Maharani, Rupiah Langsung Menguat dan Mendapat Dukungan Rakyat

“Sungguh suatu jurus ngeles alias berkelit yang ampuh dan dahsyat. Dalam hal merangkai kata-kata, perempuan yang namanya disebut-sebut dalam persidangan skandal Bank Century ini memang dikenal jagoan,” ungkapnya.

Ia mengatakan, pada konteks ini, ngelesnya tadi bahkan membuahkan dua hasil sekaligus. Pertama, dia merasa bisa lolos dan tidak perlu berdebat secara terbuka soal utang luar negeri yang dia buat.

“Kedua, dia bisa membius dan memerintahkan anak-anak baru lulus tadi menjadi juru bicara sekaligus pembelanya menghadapi pihak-pihak yang mempersoalkan utang Indonesia,” ungkapnya.

Menurut Edy, pada perkara debat utang, Sri sepertinya sadar betul bahwa dia mengalami apa yang disebut maju kena mundur kena. Nekat maju, dia bakal ketahuan rajin menimbun utang dalam jumlah amat mengerikan.
“Dia juga bakal ketahuan kalau utang-utang yang dicetaknya berbunga supermahal sehingga amat membebani APBN, membebani negara dan rakyat Indonesia. kalau nekat berdebat, dia juga akan ketahuan selama ini meninabobokan publik dengan data yang tidak lengkap dan bermacam dalih, bahwa utang Indonesia masih tetap aman. Jadi, mari terus berutang,” pungkasnya.

Baca juga:  PKS: RUU Ciptaker Pro-Asing