Acara Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali, Hamburkan dan Rampok Uang Negara

Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali (IST)

Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali yang anggarannya mencapai Rp 1 triliun merupakan perampokan dan penghamburan uang negara. Dari acara ini banyak calo yang bermain.

Demikian dikatakan aktivis politis Rahman Simatupang kepada suaranasional, Sabtu (5/5). “Anggaran yang dikeluarkan untuk menginap dan jurnalis sudah tidak masuk akal,” ungkapnya.

Kata Rahman, pertemuan IMF-Bank Dunia tidak punya dampak positif bagi bangsa Indonesia. “Tidak punya dampak dalam wisata di Indonesia maupun Bali khususnya,” paparnya.

Baca juga:  Tebing Tinggi Dinilai Belum Layak Ojol, Putra Daerah Bersuara

Menurut Rahman, ada elit negara yang diduga menjadi calo dalam acara pertemuan IMF-Bank Dunia. “KPK harus turun tangan dalam meneliti anggaran acara ini. Ini sangat jelas perampokan uang negara secara struktur dan sistematis,” paparnya.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali akan memakan anggaran sebesar Rp 868 miliar. Jumlah itu terdiri dari beberapa rincian seperti sewa hotel.

“Dari jumlah tersebut yang digunakan betul adalah Rp 555 miliar, sedangkan Rp 243 miliar untuk menyewa hotel,” kata Luhut saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat, 25 Agustus 2017.

Baca juga:  Ketum Pro Jokowi Sebut Data Bansos DKI Paling Ngawur & Kacau

Luhut menuturkan sebenarnya pemerintah mengeluarkan uang sebesar Rp 655 miliar untuk infrastruktur dan cultural event. “Untuk hotel kan nanti pakai dana BI, nanti direimburse oleh orang yang menginap.”