Ombudsman: Lion Air Angkut TKA China ke Morowali

Ilustrasi TKA asal China (IST)

Perusahaan maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia Lion Air membawa Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Morowali.

“Coba ke Bandara Soekarno Hatta pakai Lion Air jam 06.00 penerbangan langsung ke Kendari atau jam 03.00 dini hari dari Bandara Soekarno-Hatta ke Kendari. Penumpangnya hampir 90 persen dari TKA China,” kata Komisioner Ombudsman Laode Ida di acara ILC, Selasa (1/5).

Laode juga menceritakan, pintu darurat pesawat Lion Air yang menuju Kendari pada jam 06.00 dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Kendari juga ditempati TKA China.

“Seharusnya pintu darurat orang yang bisa berbahasa lokal minimal Ingggris. Ini saya protes,” ungkapnya.

Kata Laode, setelah tiba di Bandara Bandara Haloleo Kendari, TKA China menyebar ke Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Selain itu, ia mencontohkan hasil invstigasi di salah satu perusahaan di Gresik, Jawa Timur. Di sana hampir seluruh tenaga kerjanya TKA termasuk juru masaknya.

“Di Morowali, sopir-sopir (di salah satu perusahaan) orang asing. Di Sulawesi banyak mobil tronton dibawa orang lokal. Jadi tidak ada alasan menyatakan orang lokal tidak bisa,” katanya.

Laode juga mengungkap keberadaan TKA ilegal akibat pengawasan di tingkat lapangan dilakukan secara tidak teratur. Banyak yang IMTA (Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing)-nya kadaluarsa dibiarkan begitu saja.

“Orang yang sudah tidak memiliki IMTA itu ilegal. Di salah satu perusahan di Sulawesi Tenggara, 700 lebih tidak punya IMTA tapi tetap bekerja. Saya kira sampai sekarang,” pungkasnya.