China Selundupkan Narkoba, Dewan Pakar ICMI: Indonesia Bisa Putuskan Hubungan Diplomatik

Anton Tabah Digdoyo (IST)

Indonesia bisa putuskan hubungan diplomatik dengan China karena negeri Tirai Bambu itu menyelundupkan berton-ton narkoba dan bisa merusak NKRI.

“Saya sependapat dengan Ketua MPR dari fakta ini sudah sangat beralasan bagi NKRI putuskan hubungan diplomatik dengan China,” Dewan Pakar ICMI Anton Tabah Digdoyo kepada suaranasional, Ahad (4/3).

Anton mengatakan narkoba di China adalah industri rumahan (home industry) yang bisa diekspor ke negara lain.

“Kalau ekspor itu berarti legal dan dan terbuka suatu negara butuh sesuai kesepakatan jumlah jenis dan lain-lain sehingga mudah pengawasannya dan menolak jika tak dibutuhkan bukan dengan cara menyelundup seperti ini,” jelasnya.

Baca juga:  Kalangan Internasional Juga Dibohongi Jokowi

Ia juga merasa heran dengan sikap Presiden Jokowi maupun kalangan DPR dalam menyikapi masuknya narkoba berton-ton dari China ke Indonesiam

“Era sebelum Jokowi ada penyelundupan narkoba 1kg saja sudah geger ini ratusan ton kok Jokowi diam saja? Juga DPR ikut diam? Kenapa?” tanya Anton.

Selain itu Anton mengatakan, di era sebelum Jokowi hubungan RI-China hanya sebatas diplomatik dan saat ini hampir di segala bidang.

“China adalah negara komunis yang ideologinya sangat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Lihat modus operandi dari awal penyelundupannya lewat ratusan ribu tiang pancang yang rencananya untuk bangun gedung-gedung di pulau reklamasi. Lalu lewat kapal2 raksasa berton ton. Dari modusnya saja sangat terang sengaja untuk hancurkn bangsa Indonesia dengan narkoba,” paparnya.

Baca juga:  Prabowo itu belum Menang, Ini Alasannya

Dalam menyikapi persoalan penyelundupan narkoba dari China kata Anton pertama, hukum mati penyelundup-penyelundip narkoba dan alatnya juga kapal-kapalnua dimusnahkan

“Kedua, jika China bersikeras segera putuskan hubungan diplomatik dengan China karena sesuai amanat KUHP pasal 107e yo UU nomor 27/1999 yg melarang kerjasama dengan negara-negara yang jelas jdkan komunisme sebagai ideologinya,” pungkasnya.