Pemuda Muhammadiyah: Kasus Novel Bisa Jadi Kuburan buat Jokowi

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (IST)

Kasus penyiraman terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan yang tidak jelas penyelesainnya bisa menjadi kuburan buat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Bagi saya, ini bisa jadi kuburan politik bagi Pak Jokowi. Kenapa? Karena janji utama politik Pak Jokowi ada dua hal yang penting, yaitu penanganan permasalahan HAM, kemudian perlawanan terhadap korupsi,” kata Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Rabu (28/2) dikutip dari Detik.

Dahnil mengatakan, kasus Novel merupakan upaya melawan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Baca juga:  Polisi Cepat Bongkar Hoax Ratna Sarumpaet, Tangani Situs Fitnah Sandiaga tak Jelas

“Ini bukan (hanya) penyerangan terhadap Novel, (tapi juga) penyerangan terhadap agenda pemberantasan korupsi, penyerangan terhadap Anda-Anda, terhadap saya, terhadap negeri ini.

Dahnil mengkritik kinerja kepolisian dengan menyinggung pemanggilannya beberapa waktu lalu oleh Polda Metro Jaya. Dahnil menduga ada kendala nonteknis dalam penuntasan kasus ini.

“Anda coba bayangkan terakhir diperiksa saya. Apa hubungan saya dengan peristiwa itu. Jadi semua yang mau kritik diperiksa. Yang pesimistis dan nggak percaya polisi mau diperiksa, kan ada yang salah. Jadi menurut saya, apa yang dilakukan polisi sekarang bukan berhadapan dengan kendala teknis penyidikan,” ujarnya.

Baca juga:  Kader HMI di Parpol Koalisi Gembosi Ahok-Djarot