Kisah Megawati Taklukan KH Maimoen Zubair

Megawati dan KH Maimoen Zubair (IST)

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengklaim bisa menaklukan ulama kharismatik KH Maimoen Zubair saat meminta putra pimpinan Ponpes Al Anwar Sarang Rembang Taj Yasin (Gus Yasin) menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng 2018.

“Waktu itu Ganjar ngomong ke saya, wah deg-degan lho bu, sono sudah datang ke Mbah Moen dan Mbah Moen mengatakan ‘mboten’,” beber Megawati sebagaimana ditirukan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di acara Rakerdasus PDIP Jateng, di Semarang, Rabu 14 Februari 2018.

Hasto kemudian menghadap Mbah Moen dan mengatakan, atas permintaan Megawati untuk meminang Gus Yasin mendampingi Ganjar.

Baca juga:  Tidak akan Dipecat, Megawati Perlu Gibran di Kubu Prabowo

“Terus ketika saya yang datang, Mbah Moen langsung enggih-enggih (iya-iya, boleh meminang Gus Yasin untuk mendampingi Ganjar),” tuturnya.

Hasto mengungkapkan, Ibu Mega membangun persahabatan sejati dengan Mbah Moen. Sosok kiai sepuh NU yang begitu dihormati. Sosok yang arif dan menampilkan suasana kebatinan sebagai pemimpin ummat yang begitu dicintai.

“Ketika Ibu melihat Gus Yasin, Ibu melihat pancaran kepemimpinan (Mbah Moen). Memang (Gus Yasin) memancarkan seorang putra Mbah Maemoen,” kata Hasto.

Hasto menuturkan Megawati berteman dengan ulama asal Sarang, Rembang, Jateng itu sudah lama. Saat masih menjabat sebagai presiden, Megawati beberapa kali mengajak Mbah Moen dalam kunjungan ke negara-negara Islam.

Baca juga:  Sebut Petugas Partai, Mama Mega Lecehkan Presiden Jokowi?

Bahkan, kata Hasto, Mbah Mmoen merupakan salah satu ulama yang mendukung Megawati bersikap tegas saat menghadapi tekanan-tekanan asing saat Indonesia didesak menyetujui invasi militer di Timur Tengah.

“Ketika (Ibu) mendapat tekanan-tekanan karena sikap keras yang tidak mau asing terlibat dalam konflik di Timur Tengah, di situlah Ibu Mega mendapatkan dukungan dari Mbah Moen,” tegas Hasto.