Densus Dilibatkan Penyelidikan Penyerangan Gereja dan tidak saat Ulama Diserang, Ada Diskriminasi

Ustadz Prawoto dan KH Umar Basir (IST)

Ada diskrimasi ketika Densus dilibatkan dalam penyelidikan penyerangan gereja di Sleman Yogyakarta tetapi tidak untuk kasus penganiyaan terhadap ulama di Jawa Barat.

“Harusnya Densus juga dilibatkan dalam penyelidikan kasus di Jawa Barat, bukan hanya untuk kasus penyerangan gereja di Sleman Yogyakarta,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (12/2).

Kata Baidhowi, melibatkan Densus dalam penyerangan gereja maka opini di masyarakat pelakunya umat Islam. “Walaupun tidak disebutkan umat Islam, tetapi pelibatan Densus dalam penyilidikan akan teropinikan di masyarakat umat Islam pelaku penyerangan gereja. Densus selama ini menangani teroris dan pelakunya umat Islam,” jelas Baidhowi.

Menurut Baidhowi, kasus penyerangan gereja di Sleman menjadi senjata dari kelompok pembenci umat Islam. “Saya khawatir nantinya muncul penyerangan terhadap gereja bahkan kemungkinan teror,” papar Baidhowi.

Ia mengatakan, di tahun politik segala bisa dilakukan kelompok yang memiliki perangkat dan jaringan yang kuat melakukan sebuah rekayasa dengan tujuan politik. “Rakyat yang menjadi korban,” pungkasnya.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto menyatakan, pihaknya akan menurunkan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk menyelidiki aksi penyerangan yang terjadi di Gereja Santa Lidwina DK Jambon Trihanggo Gamping Sleman, Yogyakarta.

“Sudah pasti (turunkan Densus 88), untuk menyelidiki dan menganalisa,” kata Ari Dono usai menyambut rombongan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Gereja Santa Lidwima, Sleman, Ahad (11/2).

Baca juga:  Staf Khusus Era Presiden SBY: Fakta, Jokowi Sedang Merusak Demokrasi