Saat ini ada kelompok besar di lingkar kekuasaan yang mendukung LGBT dengan adanya pemeriksaan Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji karena telah melakukan operasi waria.
“Aneh, operasi waria di Aceh Utara dan sesuai dengan kearifan setempat justru Kapolresnya mau diperiksa Polda Aceh, Ini ada kekuataan besar LGBT di lingkaran kekuasaan,” kata Koordinator AntiLGBT Hans Suta Widhya kepada intelijen, Kamis (1/2).
Kata Hans, warga Aceh Utara sangat mendukung Kapolres Aceh Utara dalam membina warga waria maupun LGBT. “Kalau sampai Kapolres Aceh Utara diganti menjadi indikasi kuat kelompok pendukung LGBT bisa mengatur negeri ini,” papar Hans.
Hans mengatakan, Kapolres Aceh Utara merupakan anggota polisi yang berjasa dalam kasus bom Sarinah. “Pak Untung Sangaji itu penakluk bom Sarinah dan waktu itu nyawa taruhannya. Perjuangan Pak Untung luar biasa dibandingkan pendukung LGBT,” jelas Hans.
Selain itu, ia mengatakan, pejabat Polri di daerah harus meniru Kapolres Aceh Utara dalam membina LGBT. “Saat ini LGBT menjadi ancaman nyata dan tindakan yang dilakukan Kapolres Aceh Utara layak jadi panutan pejabat polisi di daerah-daerah,” pungkas Hans.
Polri menyebut Polda Aceh sedang menginvestigasi prosedur pengamanan belasan waria di Aceh Utara. Investigasi dilakukan untuk melihat ada-tidaknya kesalahan prosedur saat menggunduli waria.
“Saat ini sedang diperiksa oleh polda ya. Kapolres sedang diperiksa oleh polda. Intinya akan menginvestigasi apakah ada kesalahan prosedur atau tidak. Kalau ada kesalahan, ada mekanismenya. Mekanisme melanggar kode etik atau disiplin. Apabila tidak ada pelanggaran kita akan clear-kan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2108).
Sebelumnya, aparat keamanan merazia sejumlah salon di Kecamatan Lhoksukon dan Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Sabtu (27/1/2018) malam.
Kapolres Aceh Utara AKBP Untung Sangaji mengatakan dalam razia tersebut petugas menemukan 12 orang waria.
Semua salon itu dipasang garis polisi. Seluruh waria itu lalu dibawa ke Polres Aceh Utara. Mereka yang dibawa lalu dinasehati, bahkan yang berambut panjang dipangkas dengan rapi layaknya seorang pria.