Distrik Okbab Papua Dilanda Diare dan Kurang Gizi, 25 Balita Meninggal

Gizi buruk
Ilustrasi Gizi Buruk – republika

Dilaporkan wabah diare dan gizi buruk telah terjadi di kampung Pedam, Distrik Okbab, kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. 

Diinformasikan sbanyak 25 bayi dilaporkan meninggal akibat penyakit ini.

Setelah mendapatkan informasi atas kasus tersebut, Tim Kesehatan dan Anggota TNI dari Koramil 1702/Oksibil, sejak Sabtu (20/1/2018) telah diturunkan ke kampung Pedam, Distrik Okbab guna mengetahui kebenaran informasi tersebut.

” Setelah ada laporan, Tim Kesehatan dipimpin Kabid P2PL Dinkes Papua, Hubertus terdiri dari 2 Orang Dokter, 4 Orang Perawat, 2 Orang Ahli Gizi dikawal oleh 12 orang anggota TNI dari Koramil 1702-01/Oksibil telah terbang dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan pesawat Pilatus Association Mission Aviation (AMA), Sabtu (20/1) pukul 09.00 WIT,” ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi di Jayapura, Minggu (21/1/2018).

Aidi menjelaskan, kampung Pedam cukup jauh dan masih terisolasi. Dari Bandara Okbab, Tim pelayanan kesehatan harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menyusuri jalan setapak, naik gunung dan menuruni lembah. 

Hasil temuan tim medis pada pasien bayi yang sudah dilayani, penyebab kematian pada 25 balita diduga terkena penyakit indikasi diare, dehidrasi berat dan komplikasi serta kekurangan cairan merujuk sampai dengan gizi buruk.

” Untuk sementara penyakit campak belum bisa ditentukan karena tim tidak bisa melakukan pendataan terkendala cuaca buruk,” ujar Aidi seperti yang dilaporkan dr Lina melalui radio SSB. 

” Setelah petugas kesehatan tiba dikampung Pedam, dr Lina menginformasikan melalui komunikasi Radio SSB Gereja GIDI Kampung Pedam bahwa masyarakat kampung Pedam yang meninggal sampai saat ini berdasarkan laporan masyarakat dan informasi dari kepala kampung sebanyak 25 orang, namun tim belum bisa melakukan pendataan secara detail terkait penyebab kematian, waktu kematian dan lokasi kematian nelum terjangkau terkendala cuaca buruk,” jelas Aidi.

Masih menurut Aidi, untuk logistik yang dibutuhkan tim kesehatan saat ini berupa Vaksin, MPASI, Cairan RL dan bahan makanan untuk tim kesehatan. Untuk kebutuhan tersebut, tambah Kapendam, Danrem 172/VWJ, Kolonel Inf Boni Pardede telah siap untuk memberangkatkan pesawat Helly MI-17 milik TNI-AD membawa obat-obatan, vaksin dan bahan makanan pada Senin (22/1) ke Kampung Okbab.

” Kami telah mendapat informasi dari Danrem 172/VWJ kalau besok pagi akan diberangkatkan pesawat helikopter Mi-17 milik TNI AD langsung ke Distrik Okbab mengangkut obat-obatan, vaksin dan bama serta personel tambahan,” katanya. 

Masih menurut Aidi, Pangdam XVII/Cenderawasi Mayjen TNI George Elnadus Supit telah memerintahkan untuk segera mendirikan posko pelayanan kesehatan di Okbab, kabupaten Pengunungan Bintang. 

” Tim Bhakti Kesehatan dari Mabes TNI akan segera tiba di Jayapura dan siap memberikan bantuan di Distrik Okbab,” ujarnya. 

Sementara itu Tim Dinas Kesehatan Provinsi Papua Yamamoto, membenarkan ada laporan wabah campak dan kurang gizi di kampung Padem, Distrik Okbab, kabupaten Pegunungan Bintang. 

“Menurut informasi ada 27 orang meninggal, 24 di antaranya anak balita akibat penyakit kurang gizi, ” ujarnya. 

Menurut Yamamoto, langkah tanggap darurat telah dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Pegunungan Bintang bersama dengan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua. 

Dijelaskan, Posko Tim Kesehatan telah didirikan dengan personil Mayor Inf Ardiansyah (Pabung), Iriyanto Pawika (Kabid SDM Dinkes), Yulius (Kabid Yankes Dinkes), sedangkan Tim kesehatan yang berangkat ke lokasi sebanyak 12 orang terdiri dari dokter, perawat dan ahli gizi.[detik].