Badan Siber dan Sandi Negara Diduga Awasi Oposisi di Medsos dan Dunia Maya

Badan Siber dan Sandi Negara (IST)

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang dibentuk Presiden Jokowi diduga dibentuk untuk mengawasi kelompok oposisi di dunia maya dan media sosia (medsos).

Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Kamis (4/1). “Di kepolisian sudah ada cyber crime tetapi Presiden Jokowi membentuk lembaga baru. Aneh juga. Ini juga mengeluarkan anggaran negara,” ungkap Muslim.

Menurut Muslim, pembentukan BSSN sangat terkait dengan makin mendekatnya Pilpres 2019. “Jokowi ingin memenangkan Presiden dan semua harus dikendalikan,” ungkapnya.

Kata Muslim, kepala BSSN Mayjend Djoko Setiadi yang kelahiran Solo menandakan Jokowi ingin menaruh kepercayaan orang terdekat. “Secara sosiologis asal daerah yang sama itu saling percaya, ada ikatan emosional kedaerahan,” pungkasnya.

Muslim juga melihat kapasitas Kepala BSSN Mayjen TNI Djoko Setiadi sebagai Kepala BSSN sangat kurang. “Sampai menyatakan hoax positif itu menandakan Kepala BSSN tidak tahu hoax itu sendiri,” paparnya.

Baca juga:  Eks Panglima TNI Nilai Jokowi Arahkan Pelanggaran HAM Masa Lalu ke ABRI