Demokrat: Duet Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Takdir Tuhan

Dedi Mulyadi & Partai Demokrat – Photo :VIVA/Adi Suparman

Partai besutan mantan Presiden RI, Parta Demokrat menyebut keputusan mereka untuk berkoalisi dengan Partai Golkar serta menduetkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi sebagai semacam takdir Tuhan.

Alasannya, Demokrat tak punya rencana lain tetapi memiliki kesamaan visi dengan Golkar.

“Kami enggak ada plan (rencana) B. Kebetulan ada kesamaan, kita lanjutkan. Kalau sudah jalan Tuhan, kami punya Deddy, pasangan ini yang ditunggu-tunggu masyarakat,” beber Ketua Partai Demokrat Jawa Barat, Irfan Suryanegar, dseperti dikutip viva.co.id, Jumat (29/12/2017).

Partai Demokrat dan Golkar memang belum memutuskan posisi masing-masing kandidat, siapa menjadi calon gubernur dan siapa sebagai calon wakilnya. Kedua partai hanya meyakini bahwa kedua tokoh sanggup mematahkan persepsi yang dibangun sejumlah lembaga survei bahwa figur tertentu yang akan memenangkan pemilihan gubernur Jawa Barat.

Dedi Mulyadi, Ketua Partai Golkar Jawa Barat,  juga  menyebut keputusan berkoalisi dengan Demokrat sudah final. Dia pun tak sabar ingin membuktikan bahwa peluang memenangkan kontestasi di Jawa Barat tak hanya milik satu figur, sebagaimana sering disebut sejumlah lembaga survei.

“Jawa Barat ini perlu kecepatan untuk ngambil keputusan, yang namanya jodoh itu bukan pilihan kesatu kedua, ya, memang itu waktunya,” yakin Dedi, menegaskan keputusan Golkar atas pilihan bekerja sama dengan Demokrat.

Baca juga:  Hubungan Ruhut dengan Ahok, Ini Kata Ahok

Mengenai masalah siapa di antara mereka yang di posisi calon gubernur dan calon wakil, Dedi tak memberikan kepastian. Dia hanya mengaku akan mencoba meyakinkan pimpinan pusat Golkar di Jakarta tentang berbagai macam pertimbangan.

Satu hal yang pasti, kata Dedi, pimpinan pusat Golkar telah mengamanatkan kepadanya untuk lebih dahulu membangun mitra koalisi, yang kemudian diwujudkan dengan Demokrat.

BACA JUGA:

Merajut kisah cinta

Demokrat dan Golkar mengumumkan keputusan koalisi mereka untuk pemilihan gubernur Jawa Barat dalam konferensi pers di Bandung pada Rabu malam, 27 Desember 2017. Dihadiri masing-masing ketua partai, yaitu Irfan Suryanegara dan Dedi Mulyadi.

Dedi menyebut keputusan itu tak disangka-sangka sebelumnya tetapi ibarat pasangan yang sedang jatuh cinta ketika dia bertemu Irfan Suryanegara. “Saya ketemu dengan Ketua DPD (Partai Demokrat Jawa Barat) untuk merajut kisah cinta yang tertunda, dan akhirnya kami memiliki kesepakatan untuk maju di Pilgub Jawa Barat,” katanya.

Irfan bahkan mengatakan bahwa keputusan itu adalah hasil pertemuan singkat pada Rabu sore, setelah mereka salat asar, lalu berdiskusi dan terjadilah kesepakatan berkoalisi. “Kami sepakat dengan Partai Golkar untuk bersama-sama, ini hal menyenangkan,” ujarnya.

Golkar sebelumnya mengisyaratkan membentuk satu gabungan partai politik yang disebut “koalisi besar” berdasarkan jumlah kursi di DPRD Jawa Barat. Partai itu ditengarai akan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), masing-masing memiliki 17 kursi dan 20 kursi.

Namun Golkar lebih dulu memutuskan berkoalisi dengan Demokrat, yang memiliki 12 kursi di parlemen provinsi itu. Koalisi dua partai itu berarti terhimpun 29 kursi, lebih dari cukup dan memenuhi syarat syarat untuk mengajukan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur.