Rizal Ramli: Munculkan Konflik di Timteng, Strategi Trump Jualan Senjata

Rizal Ramli (IST)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sengaja ingin membuat konflik baru di Timur Tengah dengan menyatakan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel sebagai strategi untuk menjual senjata.

“Qatar beli senjata 12 miliar dolar AS sama Amerika. Saudi Arabia 80 miliar AS sama Amerika. Jadi kalau ada konflik lagi di Timur Tengah, AS bisa jual senjata lagi bisa ratusan miliar dan harga minyak bumi bisa naik,” kata mantan Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli kepada wartawan setelah mengikuti aksi bela Palestina, Ahad (17/12).

Kenaikan harga minya dari 40 dolar ke 100 dolar per barel tentu berdampak buat bangsa Indonesia.

“Jadi kita juga harus awas. Konflik ini kadang sengaja dipakai untuk jual senjata dan menaikkan harga minyak mentah dunia. Itu Rusia dan AS yang akan diuntungkan,” kata Rizal.

Selan itu, Rizal mengatakan, persoalan Palestina bukan hanya masalah agama, tapi sudah menyangkut kemerdekaan dan kemanusiaan suatu bangsa. Karenanya sesuai amanat pembukaan UUD 1945, Indonesia harus ikut memperjuangkan perdamaian dunia.

“Itulah mengapa kita dihormati negara di Asia di Afrika. Karena Indonesia ujung tombak kemedekaan negara-negara di dunia,” tegasnya.