Tak Datang ke Jepara, Jokowi Takut Lengser setelah Lewati Kudus?

Jokowi (IST)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak jadi membuka acara Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) di Pondok Pesantren Balekambang, Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah Jumat (2/12).

Padahal berdasarkan rencana, orang nomor satu di Indonesia itu akan datang ke Jepara untuk membuka acara tersebut.

Di saat acara, pihak panitia maupun tuan rumah, tidak mendapatkan alasan yang jelas, Jokowi tak hadir dan membuka acara tersebut.

Bukan kali ini saja, Presiden Jokowi tidak hadir ketika harus melewati kabupaten Kudus. Pada 10 Agustus 2016, Jokowi juga membatalkan saat mau mengunjungi Pesantren Mataliul Falah Margoyoso Pati. Pesantren ini dibawah asuhan almarhum KH Sahal Mahfudz ulama yang sangat dihormati kalangan NU.

Jokowi juga tidak datang saat acara groundbreaking Waduk Logung di Kabupaten Kudus, Kamis (29/1). Pada saat itu, panitai sudah mempersiapkan spot-spot untuk menyambut Presiden Jokowi.

Baca juga:  Kolonel (Purn) Sugeng Waras: Perpres Investasi Miras tak Dicabut, Muncul Revolusi Rakyat

Namun saat acara yang telah ditentukan, mantan Wali Kota Solo itu tidak datang ke Kudus dengan alasan yang tidak jelas. Bupati Kudus Mustofa hanya memberitakan, Jokowi berhalangan hadir.

Terkait Jokowi yang tidak mau melewati Kudus, saat itu, paranormal Ki Gendeng Pamungkas memberikan pandangannya kepada suaranasional

“Jokowi sangat mempercayai mistis dan nasehat dari dukun kepercayannya untuk membatalkan ke Pati dituruti,” ungkapnya.

Menurut Ki Gendeng, Kudus bagi para pejabat khususnya dari Jakarta sangat dihindari karena memiliki kekuatan yang bisa menjatuhkan dari jabatannya. “Apalagi masuk pintu kembar di lokasi Masjid Menara Kudus, tak lama bisa lengser. Boleh percaya atau tidak, tetapi kenyataan dan itu banyak dihindari para pejabat,”

Tokoh kejawen asal Desa Sarirejo kemiri Pati yang memahami tentang sejarah angkat bicara terkait enggannya Jokowi ke Pati yang harus melewati kudus.

“Apakah ini mitos atau tidak jika Pejabat tertinggi dinegara ini setiapa melakukan kunjungan melalui Kabupaten Kudus akan cepat lengser menjadi rakyak biasa. Hal itu karena, berdasarkan cerita pada jaman dahulu Sunan Kudus pernah membuat rajah Kolocokro untuk melindungi miridnya Arya Penangsan yang sedang brutal (mbalelo) ingin menjadi seorang pemimpin, nah tujuan rajah tersebut dibuat agar para Raja atau Pemimpin kerajaan yang melewati agar menjadi rakyak biasa,” ujar Santoso.

Baca juga:  GP Ansor: Ada Persepsi Jokowi Butuh Suara Islam saat Kampanye Pilpres Saja

Mungkin karena hal tersebut, nampaknya disadari oleh Presiden Jokowo bahwa jika datang ke Kabupaten Pati melalui jalur darat ia akan melewati Kabupaten Kudus terlebih dahulu, sama artinya Presiden akan melewati rajah Kolocokro yang sudah dibuat oleh Sunan Kudus. Apa lagi Presiden Joko Widodo diketahui warga asli Solo yang masih kental akan hal mitis dan kejawen.