Hasil Survei Penulis Senior: Tak Jabat Menag, Lukman Hakim Jadi Aktifis LGBT

Hasil survei Zara Zettira (IST)

Penulis senior Zara Zettira membuat survei untuk netizen di akun Twitter-nya @zarazettirazr. Ia meminta pendapat netizen setelah Lukman Hakim Saifuddin tidak menjabat menteri.

“Pak mentri agama @lukmansaifuddin jika anda tak menjabat mentri agama apakah anda: 1) Syiar agama, 2) Aktifis LGBT, 3) Aktifis agama toleransi,” tulis Zara untuk survei yang ditujukan pada netizen.

Netizen memilih 78 persen, Lukman Hakim Saifuddin menjadi aktifis LGBT, 17 persen memilih politikus PPP itu menjadi aktifis agama toleransi dan 6 persen syiar agama Islam.

Survei yang dilakukan Zara Zettira ini diretweet 153, disuka 81 serta memunculkan pro dan kontra.

Menurut Menag Lukman Hakim Saifuddin sikapnya terhadap LGBT jelas. Kejelasan sikap ini bahkan sudah disampaikannya dalam banyak kesempatan, antara lain saat membuka Jambore Nasional Santri Pondok Pesantren Muhammadiyah di Bumi Perkemahan Cakra Pahlawasri, Karanganyar, Februari 2016 lalu.

Saat itu, Menag mengajak kaum santri untuk mengatakan “tidak” pada radikalisme dan terorisme, narkoba, dan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). “Santri adalah mereka yang lantang menyuarakan, say no to radicalism and terrorism, say no to drugs, say no to LGBT,” tegas Menag.

Menurut Menag, LGB (lesbian, gay, biseksual) adalah perilaku dan sikap yang lebih menitiktekankan kepada orientasi seksual. Tindakan LGB tidak bisa ditolerir baik dari sisi praktik maupun perilakunya. Sementara transgender tidak ada hubungannya dengan orientasi seksual, melainkan ketidaksamaan identitas terhadap jenis kelamin dirinya. Transgender (khunsa) identik dengan kondisi seseorang di mana jenis kelamin, fisik, dan pikiran perasaannya berbeda. Misal, fisiknya laki-laki, namun perasaannya perempuan.

Mantan Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan, LGBT merupakan suatu tindakan yang tidak dibenarkan oleh ajaran agama apapun. Karenanya Menag juga melarang komunitas LGBT untuk mengkampanyekan perilaku mereka di negeri yang religius ini. “LGBT itu suatu tindakan yang oleh agama sebagai tindakan yang tentu tidak dibenarkan,” katanya.