Tokoh Muda Muhammadiyah: Habis Pesta Pora, Bencana Melanda NKRI

Mustofa Nahrawardaya (IST)

Setelah ada pesta pora yang dilakukan pejabat di Indonesia kemudian muncul bencana di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sehabis pesta pora, lalu gunung meletus dan banjir melanda di NKRI,” kata tokoh muda Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya di akun Twitter-nya @NetizenTofa.

Ia meminta rakyat Indonesia berdoa dan membantu orang-orang yang sedang terkena bencana.

“Mari introspeksi. Yuk ikut berdoa, agar Allah SWT selamatkan Indonesia,” ujar Mustofa.

Ancaman bencana akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan. Puncak hujan diperkirakan Januari 2018 mendatang, sehingga bencana banjir, longsor, dan puting beliung akan juga meningkat. Hal ini di luar dari bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung api yang dapat terjadi kapan saja.

Baca juga:  Tes GeNose Akan Tersedia di Bandara Mulai 1 April

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, data sementara kejadian bencana selama 2017, yaitu mulai 1 Januari hingga 20 November, terdapat 2.057 bencana.

Jenis dan jumlah kejadian bencana ini terdiri dari banjir (689), puting beliung (618), tanah longsor (545), kebakaran hutan dan lahan (96), banjir dan tanah longsor (63), kekeringan (19), gempa bumi (18), gelombang pasang/abrasi (7), dan letusan gunung api (2).

“Dampak bencana dari 2.057 kejadian adalah 282 orang meninggal, 864 orang luka-luka dan 3.209.513 orang mengungsi dan menderita,” ucap Sutopo, Senin, 20 November 2017.

Baca juga:  Segenap Staf dan Karyawan RSUD Soegiri Lamongan Mengucapkan Hari Pers Nasional 2021

Menurut Sutopo, dampak ekonomi akibat bencana tentu cukup besar, karena telah menyebabkan penderitaan masyarakat. Misalnya, dampak kerugian ekonomi peningkatan status Awas Gunung Agung di Bali, mencapai lebih dari Rp 2 triliun. “Jumlah total kerugian dan kerusakan ekonomi akibat bencana belum dilakukan perhitungan,” sebutnya.