Rizal Ramli Ajari Menteri Rini Benahi Holding BUMN Tambang

Rizal Ramli (IST)

Mantan Menteri Perekonomian era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Rizal Ramli meminta Menteri BUMN Rini Soemarno yang menjadikan Holding BUMN Tambang belajar saat dirinya membenahi BUMN Semen.

“Kalau ada holding BUMN, seperti holding tambang ini kalau tidak efisien, maka akan jadi birokrasi baru yang mentalnya mau bikin apa-apa, harus ngadep dulu. Tidak efisien,” kata Rizal dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (26/11).

Rizal mengatakan, Indonesia sudah punya memiliki dua holding BUMN yaitu Pupuk dan semen tetapi saat awalnya tidak memiliki kemajuan tetapi ia berupaya melakukan pembaharuan dan meningkatkan keuntungan saat dirinya ditunjuk sebagai Komisaris Semen Gresik.

“Kita sudah punya pengalaman dengan dua holding yaitu holding BUMN pupuk. Tapi tidak ada juga perubahan yang signifikan. Juga holding semen yang kita benahi. Saat itu, saya dulu Preskom (Presiden Komisaris) Semen Gresik. Tapi begitu berrgabung kami genjot performa dengan sedehana. Begitu masuk, saya minta ongkos produksi diturunkan 8 dolar AS per ton ke direksi,” kata Rizal.

Akan tetapi, cerita dia, ditolak oleh direksi anak-anak BUMN itu. Mereka klaim, karena inflasi naik 7 persen harusnya biaya produksi juga naik.

“Saya jawab, jangan kalian ajari saya soal inflasi. Padahal prosesnya sederhana, karena setiap pemasok itu pasti main KKN. Solusinya gampang, cari pemasok baru dengan biaya yang lebih murah. Kalau tidak mau ganti saja. Dan kita berhasil perbaiki itu,” ungkapnya.

Lanjut Rizal, setelah diturunkan 8 dolar AS per ton, tinggal kali saja dengan jumlah produksi sekitar 16 juta ton. Selain itu, dirinya juga meminta untuk menambah jam kerja menjadi 300 hari per tahun.

“Sehingga keuntungan BUMN semen yang awalnya cuma Rp400 miliar di tahun pertama jadi Rp1,8 triliun. Dan dua tahun kemudian keuntungan jadi Rp3,2 triliun. Sehingga naik delapan kalinya. Makanya direksi kami naikan gajinya dan karyawan juga,” pungkas Rizal.