Aktivis BEM Ditetapkan Ditangkap & Tersangka, Aktivis Malari 74: Perlawanan Mahasiswa Makin Kuat

Salim Hutadjulu (IST)

Perlawanan mahasiswa makin kuat walaupun pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ditetapkan tersangka dan ditangkap setelah ada kericuhan di depan Istana, Jumat (20/10) dalam rangka mengkritisi Jokowi-JK tiga tahun.

Demikian dikatakan aktivis Malari 1974 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Senin (23/10). Menetapkan tersangka aktivis BEM tidak menyurutkan untuk menyurutkan suara kritis ke Rezim Jokowi,” ungkap Salim.

Kata Salim, saat ini konsolidasi aktivis mahasiswa makin solid dalam mengkritisi Rezim Jokowi. “Walaupun ada ancaman dari pihak kampus, namun tidak membuat aktivis patah semangat,” ungkap Salim.

Selain itu, ia meminta aktivis mahasiswa untuk mewaspadai adu domba. “Rezim Jokowi sukanya menggembosi gerakan mahasiswa maupun adu domba,” pungkas Salim.

Demonstrasi mahasiswa dalam rangka evaluasi 3 tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang digelar sejak Jumat (20/10) siang, hingga larut malam, berbuntut penahanan 12 aktivis mahasiswa.

“Massa aksi yang tertangkap sekitar 12 orang. Mereka adalah, Yogi Ali (IPB), Aditia (Unriau), Ardi (IPB), Wafiq (UB), Taufiq (UB), Golbi (IPB), Yahya (IPB), Susilo (IPB), Fauzan (Tazkia), Ramdhani (Unpak), Rifki abdul (akpi bogor), Gustri (Untirta),” ujar Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI), Wildan Wahyu Nugroho melalui siaran persnya, di Jakarta, Sabtu (21/10)