Imam Besar Masjid Istiqlal: Doktrin Trinitas Kristen tak Berbenturan Sila Pertama Pancasila

Prof KH Dr Nasaruddin Umar (IST)

Imam Besar Masjid Istqilal Prof KH Dr Nasaruddin Umar mengatakan, doktrin trinitas Kristen tak berbenturan dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila.

“Doktrin Trinitas atau Tritunggal dalam agama Kristen sama sekali tidak ber­benturan dengan Ketuhanan YME,” kata Nasaruddin dikutip dari Rakyat Merdeka Online.

Kata Nasaruddin, doktrin Trinitas menggambarkan Satu Tuhan dalam tiga pribadi (one God in three Divine Persons three), yaitu Bapa, Anak (Yesus Kristus), dan Roh Kudus.

Baca juga:  Imam Besar Masjid Istiqlal Salah Bela Doktrin Trinitas Kristen

“Tiga konsubstansi tersebut dapat dibedakan, namun tetap merupakan satu substansi. Doktrin Trinitas tidak secara eksplisit dalam Kitab Suci tetapi Kitab Suci memberikan kesaksian tentang kegiatan suatu pribadi yang hanya dapat dipahami dari segi Trinitaris.

Kata Nasaruddin, tidak heran jika doktrin ini memiliki bentuk pembenarannya lebih luas pada akhir abad ke-4. Dalam Konsili Lateran IV dijelaskan: “Allah yang memperanakkan, Anak yang diper­anakkan, dan Roh Kudus yang dihembuskan”. Meskipun memiliki “tiga pribadi” tetapi tetap satu.

Ia mengatakan, logika doktrin trinitas sesungguhnya bisa dijelaskan melalui logika Ahadiyah-Wahidiyah da­lam teosofi Islam, Ein Sof-Sefirod dalam Kabbala Yahudi, Atma-Brahma dalam agama Hindu, Yang-Yin dalam teologi Taoisme.

Baca juga:  Din Syamsuddin: Kesalahan Ahok Itu Pakai Kata "Dibohongi"

“Sesuatu yang berganda atau berbilang tidak mesti harus dipertentangkan dengan konsep keesaan. Konsep Asma’ al-Husna berjumlah 99 tidak mesti bertentangan dengan keesaan Allah Swt,” papar Nasaruddin.