Setnov Menang Praperadilan, Pemberantasan Korupsi Era Jokowi Paling Buruk

Setnov dan Jokowi (IST)

Tersangka kasus E-KTP Setya Novanto (Setnov) menang dalam sidang praperadilan membuktikan pemberantasan korupsi di era Jokowi paling buruk.

Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Sabtu (30/9). “Setnov menang praperadilan penegakan hukum alami kemunduran di era Jokowi,” ungkap Muslim.

Kata Muslim, menangnya Setnov di praperadilan menandakan kuatnya pengaruh kekuasaan dalam mengintervensi hukum.

“Setnov punya jaringan di kekuasaan, penegak hukum sehingga Ketua Umum Partai Golkar itu bisa menang di praperadilan,” jelasnya.

Muslim mengatakan, masyarakat makin pesimis pemberantasan korupsi di era Jokowi setelah Setnov menang di praperadilan.

“Masyarakat akan menilai penegakan hukum kasus korupsi hanya pilih kasih. Jika dekat penguasa akan lolos dari jerat hukum,” pungkas Muslim.

Hakim Cepi Iskandar menerima sebagian gugatan praperadilan yang diajukan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto.

Dalam putusannya, penetapan tersangka Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dianggap tidak sah.

“Menyatakan penetapan pemohon Setya Novanto sebagai tersangka dinyatakan tidak sah,” ujar hakim Cepi, Jumat (29/9).