Bantah Panglima TNI, Pernyataan Wiranto Absurd & Kelabuhi Rakyat

Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Menkopolhukam Wiranto (IST)

Pernyataan Menkopolhukam Wiranto terkait bantahan terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal pembelian 5000 senjata serbu sangat absurd dan mengelabuhi rakyat.

“Pernyataan Wiranto baik melalui pers rilis maupun bicara secara langsung lewat pers terkait pengakuan pembelian 5000 senjata oleh BIN dan Polri kini publik sudah tahu bahwa hanya pengalihan isu untuk mengelabui rakyat,” kata pengamat politik Rahman Sabon kepada suaranasional, Selasa (26/9).

Kata Rahman, negara manapun, di dunia ini polisi hanya boleh menggunakan senapan sniper 7,62 mm, bukan 12,5 mm yang bisa untuk merontokkan helikopter dan sekaligus senjata anti tank.

Baca juga:  Aktivis Malari 74: Lempar Bantuan, Jokowi Rendahkan Rakyat

Rahman mengaku mendapat informasi Kepala BIN telah perintahkan Mabes Polri untuk mengunjungi pabrik senjata di China memesan 5000-20.000 senjata anti material rifle : zhijiang M 99 atau AMR 2 atau JQ rifle, atau IR 2 A atau JS 12,7 made in China.

“Disarankan agar perlu dilakukan kroschek baik pada panglima TNI maupun dengan KaBAIS TNI karena ini sangat berbahaya bagi kepentingan nasional dan bangsa telah menyalahgunakan lembaga BIN dan Polri untuk tujuan di luar kepentingan negara dan bangsa,” jelas Rahman.

Selain itu, ia mengatakan, kebijakan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sangat didukung umat Islam tanpa kecuali dan posisi beliau sebagai panglima, justru memperkuat kedudukan Joko Widodo sebagai presiden untuk itu perlu dipertahankan

Baca juga:  Ahok Terlihat Jadi Anak Emas Penguasa setelah Hina KH Ma'ruf Amin, Ini Buktinya