Perang Ketupat, Tradisi di Bangka Belitung jadi Inti Acara Menyambut Tahun Baru Islam

Tradisi Perang Ketupat

Perang ketupat adalah acara adat di mana para peserta perang saling melempar ketupat sebagai senjata dalam perang ketupat. Di Indonesia perang ketupat terdapat di Bangka Belitung.

Perang ketupat di Bangka Belitung, tepatnya di Pulau Bangka sering disebut dengan ruah tempilang. Acara ini diselenggarakan setiap masuk Tahun Baru Islam (1 Muharam) di Pantai Tempilang, Tempilang, Bangka Barat.

Pada saat acara ini berlangsung, penduduk sekitar pantai Tempilang yang menyelenggarakan acara ini akan membuka pintu rumah sebesar-besarnya untuk menyambut tamu-tamu yang berkunjung ke desa mereka.

Perang ketupat adalah acara inti dari semua prosesi dari acara. Tujuan utama digelar perang ketupat sebagai kesejahteraan masyarakat. Semua orang-orang berkumpul di Pantai Tempilang, kemudian pada saat meriam dinyalakan bertanda acara dimulai.

Orang-orang saling melempar ketupat ke setiap orang yang mereka temui. Acara ini cukup digemari oleh kaum muda di daerah Bangka. Banyak pemuda yang sengaja datang dari jauh, atau malah pulang dari perantauan untuk menghadiri acara ini.

Tak hanya di Bangka Belitung, tradisi perang ketupat juga dilakukan warga Dusun Muneng, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Ratusan warga setempat membawa ketupat lengkap dengan sayur-mayurnya. Massa secara bersama-sama memanjatkan doa dan kemudian menyantap makanan itu, sedangkan sisa makanan dilemparkan diantara mereka.[okezone]