Survei CSIS Mirip Buzzer Istana & Giring Opini Pencitraan Jokowi

CSIS (IST)
CSIS (IST)

Hasil survei CSIS yang menyebut pada 2017 68,3 persen masyarakat puas kinerja Jokowi menunjukkan lebih sebagai buzzer Istana dan bagian penggiringan opini.

Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (13/9). “Ini mirip hasil survei CSIS sebelum Pilkada DKI Jakarta yang selalu menyebut maoritas masyarakat Jakarta puas kinerja Ahok,” ungkap Muslim.

Menurut Muslim, survei yang dilakukan CSIS sudah memetakan responden yang menjadi pendukung Jokowi.

“Yang dilakukan CSIS tidak menyalahi dalam metode survei, tidak berbohong, tetapi bisa salah jika menjadi patokan untuk Pilpres 2019,” jelas Muslim.

Kata Muslim, setelah CSIS, akan muncul lembaga survei lainnya yang menunjukkan hasil bahwa mayoritas masyarakat Indonesia puas kinerja Jokowi.

“Setelah CSIS kemungkinan SMRC milik Saiful Mujani, Charta Politika milik Yunarto Wijaya akan merilis hasil surevi kinerja Jokowi,” papar Muslim.

Muslim menduga, ada agenda setting pembentukan opini melalui lembaga survei terhadap kepuasan masyarakat akan kinerja Jokowi. “Tujuannya agar Jokowi berkuasai dua periode,” pungkas Muslim. 

Survei CSIS menyebut 2017 68,3 persen publik sangat puas dengan kinerja pemerintah. berdasarkan hasil survei didapatkan tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja Jokowi tahun 2015 sebesar 50,6 persen.

Kemudian, pada 2016 naik menjadi 66,5 persen. Sementara pada tahun ini naik menjadi 68,3 persen.

“Dari tahun ke tahun publik puas dengan kinerja presiden,” kata Arya di kantor CSIS, Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).