Sespri Era Presiden Soeharto: Ada Upaya Putar Balikkan Fakta Sejarah Kekejaman PKI

Irjen Pol (Purn) Anton Tabah Digdoyo (IST)

Saat ini ada upaya memutarbalikkan fakta sejarah kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan menyalahkan Jenderal Besar Soeharto.

Demikian dikatakan Sekretaris Pribadi Era Presiden Soeharto Irjen Pol (Purn) Anton Tabah Digdoyo kepada suaranasional, Selasa (12/9).

Menurut Anton, setelah terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap para jenderal pemimpin PKI DN Aidit kabur ke Jawa Tengah.

“Sudah sangat jelas, pasukan Pasopati, Bima Sakti, Gatot Kaca adalah pelaku penculik dan pembunuh para jenderal. Mereka bukan pasukan Pak Harto. Tapi dari Batalyon Cakrabirawa pimpinan Letkol Untung yg sudah dikader PKI,” ungkap Anton.

Anton mengatakan, PKI selalu menuding Jenderal Besar Soeharto ambisius merebut kekuasaan, melakukan kudeta merangkak bahkan menfitnah terlibat G30S.

“Pak Harto pernah bercerita setelah bisa pulihkan keamanan pasca G30SPKI beliau hanya mau terima posisi sebagai “Pejabat Presiden” yang antarkan sampai presiden baru terpilih dan ditetapkan melalui proses oleh MPRS,” jelas Anton.

Baca juga:  Muslim Arbi: Ada Operasi Intelijen Hitam Upaya Terorisasi HRS

Menurut Anton, mantan Pangkostrad itu menolak sebagai “Pejabat Presiden” karena merasa tidak pernah mempersiapkan diri untuk menjadi Presiden apalagi mempersiapkan coup d’etat.

“Sama sekali tidak tahu itu semua mengalir panggilan jiwa prajurit ada kekacauan ada pemberontakan wajib dibasmi. Dan ternyata itu dalangnya PKI,” jelas Anton.

Selain itu, ia mengatakan, WNI yang lahir tahun 50-an akan jadi saksi jujur pelaku kudeta itu Letkol Untung binaan pki. Dari jam 7 pagi, tanggal 1 Oktober 65 saat itu lewat RRI, Letkol Untung sudah menyiarkan adanya Gerakan 30 September.

“Jam 1 siangnya, ia keluarkan dekrit Dewan Revolusi dan Kabinet Dwikora demisioner. Dia juga melikuidasi pangkat militer di atas Letnan Kolonel,” papar Anton.

Baca juga:  Bawa Tanah & Air Bekas Gusuran Ahok, SBK: Anies Desakralisasi Ritual IKN

Kudeta komunis ini ditumpas oleh TNI dipimpin Soeharto dan PKI kalah. NKRI tak jadi negara komunis. Tapi 50-an tahun kemudian, kini, Soeharto, TNI dan umat Islam yang dituding sebagai pelaku pemberontakan tersebut.

Kata Anton, bukti-bukti lain tokoh-tokoh PKI pelaku G30SPKI telah disidang pengadilan secara terbuka untuk umum disaksikan jutaan bangsa Indonesia dan mereka telah dijatuhi hukuman yang setimpal.

“Kini orang-orang pro PKI terus berusaha ingin menghidupkan PKI di Indonesia yang jelas faham ideologinya atheis bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45 dan telah dikubur di bumi pertiwi selamanya,” pungkasnya.