Sebut Daya Beli Turun, Sri Mulyani Bongkar Kebusukan Rezim Jokowi

Jokowi mengatakan ekonomi meroket bulan September 2015  (IST)
Jokowi mengatakan ekonomi meroket bulan September 2015 (IST)

Menteri Keuangan Sri Mulyani berhasil membongkar kebusukan Rezim Jokowi dengan mengatakan daya beli masyarakat turun karena terjadi inflasi pada 2016.

“Selama ini, Jokowi selalu menggambarkan pemerintah berhasil, tetapi Sri Mulyani berkata jujur karena ada inflasi sehingga daya beli turun. Sri Mulyani bongkar kebusukan Jokowi,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (5/7).

Kata Muslim, daya beli turun, menandakan beberapa paket kebijakan Jokowi gagal. “Jokowi pernah mengeluarkan beberapa paket kebijakan, dan tidak mendorong pertumbuhan ekonomi, dan kondisi perekonomian makin susah,” jelas Muslim.

Muslim mengatakan, daya beli turun sehingga orang yang mudik saat lebaran menurun. “Beberapa media massa maupun televisi menyebut angka mudik pada tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu. Ini artinya ekonomi Indonesia mengalami kelesuan,” ungkap Muslim.

Sri Mulyani mengatakan, Melemahnya daya beli tersebut salah satunya terlihat dari laju inflasi pada 2016 yang mencapai titik terendahnya dalam satu dekade terakhir.

Menurut Sri Mulyani, kontraksi yang dialami sektor pertambangan yang kemudian mempengaruhi sektor lainnya mengalami puncaknya pada kuartal IV 2016.

“Mungkin ini masih merupakan imbas dari pelemahan ekonomi pada 2014-2016 karena komoditas dan ekspor yang melemah,” kata Sri Mulyani (3/7).