Diduga Kunjungan Obama ke Indonesia sebagai Broker Tingkat Tinggi Freeport

Barack Obama dan Jokowi (IST)
Barack Obama dan Jokowi (IST)

Kedatangan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama diduga kuat sebagai broker tingkat tinggi Freeport untuk mematahkan China melalui perusahaan tambang Zijin Group Company mengambil alih perusahaan tambang di Papua itu.

Demikian dikatakan pengamat politik Hendrajit dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (4/7). “Persis seperti Bill Clinton jadi broker Chevron ke Senegal,” ungkap Hendrajit.

Ia mengatakan, beredar kabar mengenai kemungkinan perusahaan China mengambil-alih kepemilikan PT Freeport Indonesia dari tangan Freeport McMoran AS.

“Setelah Freport McMoran menjual saham mayoritasnya di tambang perunggu Tenke Fungurume di Republik Demokratik Kongo kepada Molybdenum Tiongkok senilai 2,65 miliar dolar Amerika (sekitar Rp35,35 triliun),” ungkap Hendrajit.

Kata Hendrajit, merebaknya kabar bahwa sebuah konsorsium China akan membeli kepemilikan saham PT Freeport Indonesia menjadi semakin dipercaya kebenarannya, dan tidak boleh dianggap enteng.

“Pada Februari 2017 lalu, Jaringan Pro Demokrasi sempat menaruh kekhawatiran terhadap kemungkinan Freeport Indonesia diambil-alih oleh perusahaan China,” kata Hendrajit.

Hendrajit mengatakan, Kekhwatiran Jaringan Pro Demokrasi jika China berhasil merebut kepemilikan saham Freeport, negeri Tirai Bambu kemungkinan akan membawa para pekerjanya dari China untuk mengisi seluruh struktur manajemen Freeport di semua tingkatan, mulai dari manajemen tingkat atas hingga menengah serta bawah.

“Para aparat intelijen ekonomi Cina pasti mengetahui bahwa Pertambangan Indonesia benar-benar tambang emas bagi Freeport. Betapa Indonesia telah menyumbang sebesar 93,6 % penjualan emas Freeport selama ini. Dengan kata lain, Indonesia merupakan pertambangan emas terbesar bagi Freeport McMoran,” pungkas Hendrajit.