Kegagalan Kesejahteraan & Keadilan di Era Jokowi

Jokowi mengatakan ekonomi meroket bulan September 2015  (IST)
Jokowi mengatakan ekonomi meroket bulan September 2015 (IST)

Kesejahteraan dan keadilan era Rezim Joko Widodo (Jokowi) dinyatakan gagal karena masih banyak kemiskinan dan penegakan hukum masih diskriminatif serta muncul kriminalisasi.

Ketua Presidium Musyawarah Rakyat Indonesia (MRI), Yudi Syamhudi Suyuti dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (19/6).

Kata Yudi, Kondisi ekonomi nasional secara logika, sulit diperbaiki dengan cara-cara ekonomi. “Pendekatan dengan investasi akan mandeg, pendekatan perbankan juga beresiko tinggi gagal bayar,” papar Yudi.

Menurut Yudi, Juli 2017 keuangan negara Indonesia hancur-hancuran. Karena di bulan ini, negara wajib membayar bunga hutang sebesar Rp. 221 Triliun.

Dari APBN yang sudah defisit sampai Rp.500 Triliun, Negara kehilangan Rp.721 Triliun.

Kata Yudi, saat itu Pemerintah juga menarik hutang sebesar Rp. 330 Triliun, akan tetapi hutang itu yang rencananya untuk menutup defisit anggaran, akan digunakan untuk membayar hutang-hutang sebelumnya.

“Bisa kita dibayangkan bangkrutnya keuangan negara,” pungkas Yudi.