Hadir di UMM saat Ada Kasus Amien Rais, Pengamat: Jokowi Ingin Dikesankan tak Terlibat Kasus Kriminalisasi 

Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) saat kasus menimpa Amien Rais menandakan mantan Wali Kota ini ingin dikesankan tidak terlibat dalam kriminalisasi terhadap mantan Ketum PP Muhammadiyah itu. 

“Jokowi ingin memberikan kesan hubungannya dengan Muhammadiyah baik, dan kasus dengan Amien Rais itu bukan atas perbuatannya dan dibuktikan dengan memakai baju almamater dan mengunjungi UMM,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Senin (5/6). 

Kata Baidhowi, politik Jokowi mirip saat menjelang berbagai aksi 411, 211, yang mengundang tokoh Islam tetapi di lain pihak memberikan status makar, tersangka dan lain sebagainya. 

Baca juga:  Ketua BPIP Sebut Agama Musuh Terbesar Pancasila, Pengamat: “Prof. Yudian Berkata Jujur"

“Politik Jokowi itu mirip belah bambu, yang satu diangkat, satunya diinjak. Dan kasus Amien Rais ada upaya becah belah di lingkungan Muhammadiyah,” ungkap Baidhowi. 

Menurut Baidhhowi, saat ini sebagian anggota Muhamamdiyah itu kritis terhadap penguasa. “Dan Jokowi berupaya merangkul tetapi caranya salah dengan cara belah bambu,” papar Baidhowi. 

Kata Baidhowi, kasus yang menimpa Amien Rais justru membuat solid kader Muhamamdiyah dalam mengkritik penguasa. “Ini pembisik Jokowi yang salah, atau ada yang sengaja menjerumuskan Jokowi,” pungkas Baidhowi. 

Kehadiran Presiden Jokowi pada Kajian Ramadan 1438 Hijriah yang diadakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu, 3 Juni 2017, sebagai momentum untuk memperkuat kiprah kebangsaan Muhammadiyah yang telah melebihi satu abad.

Baca juga:  Presiden Jokowi Pilih Ahok, Ngabalin: Alhamdulillahirobbil'alamiin

“Kedatangan Presiden ini sejalan dengan semangat Muhammadiyah yang telah meneguhkan negara Pancasila sebagai darul-ahdi wasy-syahadah,” kata Rektor UMM Fauzan.