Politisi Senior PPP Sebut Pancasila Bisa Terima Khilafah

Habil Marati
Habil Marati – Ist

Pancasila di Indonesia bisa bersanding dengan khilafah karena proses lahirnya ideologi negara itu tidak bisa dilepaskan dari ulama dan santri.

Demikian dikatakan dikatakan politikus senior PPP Habil Marati dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (30/5). “Pancasila dari kelima Silanya meliputi Khilafah Islamiyah,” kata Habil. 

Kata Habil, Sila pertama bahwa Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.

“Konsekwensinya  Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa maka sistem politik, sistem Negara maupun Sistem demokrasi harus menjunjung tinggi Nilai nilai ajaran Tuhan Yang Maha Esa, Negara tidak bisa dipisahkan dari agama,” kata Habil.

Kata Habil, Sila pertama Pancasila ini mengamanatkan bahwa bangsa Indonesia harus berdiri pada nilai nilai KeTuhanan Yang Maha Esa, untuk menjalankan nilai nilai Tuhan Yang Maha Esa sebagai kearifan Illahiyah ini harus melalui Syariah.

“Pelaksanaan Syariah ini tentu tidak bisa dilakukan apabila negara menjadi sekuler dan Anti Agama,

Kata Habil, dari penjelasan sila Pertama menandakan, Khilafah menjamin terlaksananya Pancasila.

“Dalam Alquran Allah memberitahukan kehendakNYA pada semua malaikat “Aku hendak menciptakan manusia agar menjadi pengatur di muka Bumi itu” dari sini sangat jelas bahwa manusia di amanatkan Allah untuk mengatur bumi ini dengan nilai nilai Ketuhan Yang Maha Esa, bukan nilai nilai demokrasi, bukan nilai nilai Sekuler, bukan nilai nilai anti Agama,” ungkapnya. 

Lanjut Habil, dengan demikian manusia harus menggunakan nilai nilai syariah sebagai Kearifan Illahiyah  dalam dimensi Khilafah.

“Sedangkan Pancasila adalah nilai nilai kearifan insaniyah dalam dimensi mengatur bumi bersama sama dengan Nilai nilai Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan nilai nilai syariah,” papar Habil.

Menurut Habil, Pancasila dan Khilafah itu satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan. Pancasila tanpa Khilafah tidak akan efektif demikian juga terhadap kegiatan negara lainnya.

“Khilafah tanpa Pancasila akan kehilangan kearifan Insaniyahnya. Khilafah pertama di muka bumi ini di pimpin Nabi Adam, kemudian ditutup dengan Nabi Muhammad,” pungkas Habil.