Bom Bunuh Diri Kampung Melayu Asli Atau Rekayasa?

Polisi berjaga di lokasi bom bunuh diri (IST)

Terjadi ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Terdapat dua opini apakah rekayasa atau asli.

Ahmad Rifa’i Pasra aktivis Jaringan demokrasi untuk konstitusi memberikan analisanya.

Menurut Rifa’i, bom bunuh diri asli korban meninggal di atas belasan hingga puluhan orang. Ingat berita-berita bom bunuh diri di Timur tengah atau negara yang terlibat konflik.

“Yang bom bunuh diri relayasa, korban tewas 2 sampai 3 orang lainnya hanya luka-luka dan tidak sampai meninggal,” ungkapnya.

Kata Rifa’i, bom bunuh diri asli akan memposting pesan ancaman yang ditujukan pada pihak tertentu sebelum melakukan aksinya melalui video. “Yang palsu,tidak ada pesan sama sekali,” ungkapnya.

Rifa’i mengatakan, bom bunuh diri asli berhasil pasti akan mengaku sebagai pihak bertanggung jawab. “Yang palsu,tidak ada yang mengaku bertanggungjawab,” jelasnya.

Baca juga:  Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Ini Kata Praktisi Hukum

Ia mengatakan, sasaran bom bunuh diri asli adalah pusat keramaian. “Yang palsu, menjauhi pusat keramaian,” paparnya.

Kata Rifa’i korban bom bunuh diri asli, hangus dan hancur berantakan tanpa bisa dikenal. “Korban bom bunuh diri gadungan, masih tersisa potongan anggota tubuh,” ungkap Rifa’i.

Ia mengatakan, pelaku bom bunuh diri asli, tidak pernah bawa KTP. “Pelaku bom bunuh diri gadungan,selalu bawa dompet lengkap isinya seperti KTP dan SIM C,” kata Rifa’i.

Kata Rifa’i, bom bunuh diri asli akan menghanguskan benda 2 di sekitarnya. “Bom bunuh diri palsu seperti di Kampung Melayu beberapa sepeda motor di dekat lokasi yang berjarak 1 meter,tidak hangus dan tidak meledak semuanya,” jelasnya.

Menurut Rifa’i, karena bom bunuh diri Kampung Melayu rekayasa sebentar lagi framing pemberitaan media akan mengarah pada satu topik bahwa pelakunya adalah Islam radikal.

Baca juga:  Anies Menjemput Mandat Presiden

“Tuduhan akan diarahkan kepada FPI? Apakah FPI pernah melakukan hal ini, sudah tentu tidak? Juga akan diarahkan ke HTI, HTI juga tidak ! Apakah Muhammadiyah? Jelas tidak!” ungkapnya.

Apakah ada organisasi pergerakan islam di Indonesia yang mengancam pemerintah dengah bom bunuh diri? Jelas tidak!

Selain itu, Rifa’i mengatakan, ada institusi tersudutkan karena ketahuan membuat chat rekayasa Firza Husein dengan Habib Rizieq Syihab karena ada yang menjadi bulan-bulanan sorotan publik.

“Muncullah skenario untuk membalikkan opini yang berkembang. Sebentar lagi akan ada pihak merasa berada di atas angin, plus propaganda media,” pungkasnya.