Tawarkan Kerja Sama Taipan, Upaya Jokowi Suap Ulama dan Ponpes

Jokowi dan Bos Lippo Group (IST)
Jokowi dan Bos Lippo Group (IST)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupaya menyuap ulama dan pondok pesantren (ponpes) dengan menawarkan kerja sama dengan para taipan.

“Ponpes dan ulama itu mandiri. Sebelum ada taipan, ekonomi ulama dan pesantren sudah berjalan. Mereka sudah punya pangsa pasar buat rakyat dan umat,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Rabu (19/4).

Kata Baidhowi, Jokowi berupaya membungkam ulama dan ponpes yang menyuarakan untuk segera mengadili penista agama Ahok.

“Mulai diajak makan siang, dan sekarang diajak kerja sama dengan taipan. Ini tawaran yang menggiurkan dan bisa mengubah iman seseorang,” jelas Baidhowi. 

Ia mengatakan, baru kali ini seorang presiden berupaya melakukan suap terhadap ulama dan ponpes demi melindungi sang penista agama. “Justru ulama dan ponpes makin solid meminta Ahok segera dimasukkan penjara,” papar Baidhowi.

Berdasarkan pengakuan Ustadz Yusuf Mansur, Presiden Jokowi menawarkan kepada ulama dan pesantren untuk kerja sama dengan taipan.

“Presiden minta tanggapan, apakah berkenan dibangun kemitraan antara taipan dengan ormas, dengan institusi-institusi ke-Islam-an. Presiden mau memaksa taipan-taipan untuk bekerja sama, beraliansi strategis di ekonomi, di muamalah dengan para kyai, para ulama, para pesantren,” kata Yusuf.


“Kalau dari taipan enggak ditanya kata Presiden. Karena dari taipan itu paksaan, jadi Presiden memaksa. Tapi kalau yang menerima ajakan ini kan Presiden perlu bertanya, tadi Presiden bertanya apa tanggapannya, dan bagaimana pendapatnya. Jadi nanti akan ada kerja sama ekonomi yang modalnya itu dari para taipan,” tambah Yusuf.