Sebut Agama Bisa Menghancurkan Bila Dipakai untuk Politik, Kapolri Tito Lawan Pancasila

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah melawan Pancasila dengan mengatakan, agama bisa menghancurkan bila dipakai untuk pertarungan politik.

“Pertarungan menggunakan agama justru perintah dalam Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Pancasila itu hasil pertarungan politik dengan dasar agama. Pernyataan Tito Karnavian justru melawan Pancasila,” kata pemikir Islam, Muhammad Ibnu Masduki dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (11/4).

Kata Ibnu Masduki, hancurnya sebuah negara itu karena korupsi dan pejabat yang tidak amanat. “Kalau pejabat korupsi negara hancur,” jelas Ibnu Masduki.

Menurut Ibnu Masduki, agama dalam pertarungan politik tidak ada larangan dalam negara demokrasi. “Di Eropa ada partai politik kristen, begitu di negara-negara muslim, nantinya tergantung rakyat yang menentukan pilihannya,” papar Ibnu Masduki.

Ia mencurigai pernyataan Kapolri itu sebagai bentuk pembelaan terhadap Ahok yang sedang terkena kasus penistaan agama. “Justru Ahok sebagai sumber perpecahan, bukan umat Islam,” pungkas Ibnu Masduki.

Sebelumnya, Kapolri Tito Karnavian mengklaim bahwa agama dapat menghancurkan negara saat digunakan dalam pertarungan politik.

“Agama memang diciptakan membuat dunia menjadi lebih konstruktif membangun, akan tetapi jadi menghancurkan ketika digunakan dalam pertarungan politik,” ujar Tito saat menjadi pembicara dalam diskusi Semiloka bertema ‘Indonesia di Persimpangan antara Negara Pancasila vs Negara Agama’ yang bertempat di hotel Aryaduta, Menteng, Sabtu (08/04) lalu.