Pilkada DKI Putaran 2 Bisa Munculkan Revolusi Sosial

Demo minta Ahok ditangkap karena telah menistakan agama Islam (IST)
Demo minta Ahok ditangkap karena telah menistakan agama Islam (IST)

Cara yang digunakan kubu Ahok-Djarot dalam meraih kemenangan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua dengan menghalalkan cara bisa memunculkan revolusi sosial.

“Kubu Ahok-Djarot terhimpun dominasi kekuasaan dan modal dengan segala kehendaknya untuk menang apapun caranya memunculkan gelombang kemarahan rakyat,” kata aktivis pergerakan Yudi Syamhudi Suyuti dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (11/4). 

Kata Yudi, cara yang dilakukan kubu Ahok-Djarot untuk meraih kemenangan di Pilkada DKI Jakarta dengan cara tidak jujur membuat pendukung Anies-Sandi dan rakyat ibu kota tidak terkontrol.

“Sebenarnya situasi seperti ini, secara awam mudah diatasi dengan melakukan proses pilkada secara jujur dan fair,” ungkap Yudi.

Kata Yudi, kubu Ahok-Djarot melakukan Pilkada secara jujur sangat sulit dilakukan karena telah begitu besar dana dikeluarkan.

Menurut Yudi, proses demokrasi yang kepercayaannya tinggal sejengkal diciderai, tentu kemarahan rakyat banyak akan memuncak dengan alasan yang menjadi konstitusional.  “Tentu jika ini terjadi, gelombang kemarahan rakyat ini bukan lagi berbicara soal pilkada dki, akan tetapi menjadi gelombang perubahan mendasar.

Ia mengatakan, jika pintu kecurangan ini terbuka secara vulgar (vulgar display of power), penguasa belum tentu mampu bertahan.

“Ini adalah kehendak sosial yang tidak terbantahkan, dimana ketika massa rakyat berkehendak, maka kekuasaan sekuat apapun akan tumbang,” jelas Yudi.

Selain itu, ia mengatakan, Anies-Sandi yang didukung kekuatan Islam bisa dikatakan mampu menjadi harapan akan perubahan melalui proses prosedural demokrasi.  “Artinya rakyat banyak masih mengalah untuk ikut dalam proses demokrasi legal di Jakarta,” paparnya.