Bagi-bagi Sembako, Cara Menipu Kubu Ahok ke Rakyat

Ahok bagi-bagi sembako (IST)
Ahok bagi-bagi sembako (IST)

Bagi-bagi sembako kubu Ahok kepada warga miskin padat penduduk di wilayah Jakarta hanya bagian menipu karena wilayah tersebut akan terkena gusuran.

“Setelah warga miskin yg tinggal pada perkampungan kumuh tersebut menerima sembako dari Ahok-Djarot dikemudian hari kemungkinan besar mereka digusur dengan  paksaan, kasar, dimaki-maki,” kata politikus senior Habil Marati kepada suaranasional, Senin (3/4).

Kata Habil, wilayah yang mendpat sembako Ahok di kawasan miskin akan tetap digusur karena mantan Bupati Belitung Timur itu akan menggusur lebih dari 167 titik di wilayah ibu kota. 

“Di antara warga DKI yang akan kena gusur nanti ini pasti ada warga yang telah menerima sembako Ahok-Djarot,” jelas Habil.

Kata Habil, kalau warga menerima semabko dan memilih Ahok artinya telah menukarkan tempat tinggalnya untuk digusur.

Menurut Habil, pasangan Ahok-Djarot yang menggunakan Sembako sebagai sarana untuk meraih ambisnya jadi Gub DKI adalah tidak ubahnya memperlakukan suara Warga DKI hanya sebatas isi perut.

“Kalau memang Ahok-Djarot berkualitas dan tidak memiliki kepribadian ganda atau bipolar mestinya yang dia tonjolkan pada warga DKI adalah programnya, tata krama, leadership, kesopanan serta jejuran sikap serta taat aturan,” jelas Habil.

Selain itu, ia mengatakan, kegiataan pemberian sembako oleh Ahok-Djarot adalah bentuk bentuk penyuapan terhadap warga DKI.

“Oleh karena itu saya himbau seluruh warga DKI untuk tidak memilih Ahok-Djarot yang membagi bagikan sembako di musim kampanye,” kata Habil.

Habil menegaskan, sebab sembako Ahok-Djarot hanya ada di musim kampanye setelah selesai pilkada sembako tidak ada lagi.

“Yang ada justru penggusuran rumah dan tempat tinggal warga DKI dengan cara paksa dan kasar,” pungkasnya.