Progres 98: Lawan Keculasan Kompas dan Metro TV

Umat Islam protes ke Metro TV dan Kompas TV (IST)
Umat Islam protes ke Metro TV dan Kompas TV (IST)

Kampanye anti KOMPAS dan METRO TV harus lebih giat dilakukan. Pastikan gerakan tersebut menjadi masif, hingga puncaknya puluhan ribu umat Islam mendatangi dan menduduki kedua kantor media tersebut.

Demikian dikatakan Ketua Progres 98 Faizal Assegaf kepada suaranasional, Senin (13/2). “Jangan takut, saya yang tanggung jawab, mau lapor himbauan saya ini ke POLISI silakan saja,” ungkap Faizal. 

Kata Faizal, di republik ini tidak boleh ada INDUSTRI PERS yang bekerja secara licik menyebarkan fitnah kepada umat Islam dan menyulut permusuhan sesama anak bangsa.

“Kita setuju dengan kebebasan pers, tapi jangan coba-coba bertindak mencederai nurani publik dengan aneka berita, isu dan opini yang bertujuan menyudutkan umat Islam,” jelas Faizal.

Kata Faizal, tidak ada perlakuan istimewa kepada pers komersial. Mereka bekerja atas dasar UPAH yang setiap berita dibuat demi mencapai target keuntungan komersial.

“Dan harus diingat, di era MODERN, jutaan pengguna medsos (netizen) esensinya adalah jurnalis independen. Mereka juga mewartakan berita dan informasi dari rakyat untuk rakyat secara sukarela serta terbukti jauh lebih cerdas dan bermartabat,” ungkap Faizal.

Menurut Faizal, keberadaan Dewan Pers perlu juga dikoreksi, posisinya di mata rakyat setara dengan ribuan LSM. Dan mereka terbukti telah dijadikan sebagai alat kepentingan pemilik modal dan penguasa.

“Perkuat jaringan dan solidaritas jutaan muslim cyber, lancarkan perlawanan kepada segala bentuk kebohongan KOMPAS dan METRO TV. Jangan pernah membiarkan mereka bebas mangais untung di atas derita kehidupan rakyat,” pungkasnya.  !


Baca juga:  Sebut tak Ada Pelanggaran HAM Era Jokowi, Mahfud MD Menjilat Penguasa & Berbohong