Ahok Tuding Anies dan Agus Membangun Opini Menyesatkan

Ahok-djarot
Paslon Nomor 2, Ahok – Djarot – Foto: Subekti/Tempo

Debat cagub cawagub DKI Final masuk ke sesi pembahasan tentang fasilitas bagi disabilitas. 

Cagub cawagub nomor urut 2 yang merasa selalu diserang oleh para paslon 1 dan paslon 2 melontarkan serangan balik.

“Saya kadang-kadang pada pasangan calon 1 dan 3 ini, kadang-kadang saudara ini suka membangun opini menyesatkan,” ucap Ahok pada arena debat di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/1/2017).

Anies Baswedan cagub nomor urut 3 melontarkan kritik karena halte TransJ di busway koridor 13 tidak ramah penyandang disabilitas. 

Anies pun menyebut hanya ada 1 halte dengan ramp sebagai jalan masuk, sisanya dengan tangga.

Lalu cawagub nomor urut 1 Sylviana Murni pun mengkritik petahana karena tidak mempekerjakan penyandang disabilitas di Pemprov DKI. Sylvi juga menyebut petahana membatasi ibu-ibu PKK.

Baca juga:  Jokowi Beli Sandal Biru, Pengamat Politik: Kode Memposisikan SBY dan Demokrat Rendah

Menjawab kritikan tersebut, Ahok pun menyikapi kritik Anies, dia memperlihatkan foto halte TransJ yang ramah kursi roda, namun tak bisa dilewati oleh motor. Ahok juga menjelaskan sudah membeli bus-bus TransJ yang memiliki suspensi yang bisa miring.

“Untuk suspensi itu nambah Rp 1 miliar. CCTV kami punya 5.047 CCTV yang terintegrasi Smart City,” ungkap Ahok dengan menambahkan toilet-toilet yang jadi fasilitas umum juga sudah ramah difabel.

“Paslon yang dua ini cerita yang sudah kami kerjakan,” lanjutnya.

Untuk kritik Sylviana, Ahok membalas dengan sindiran. “Untuk PNS, Ibu Sylvi ini ke mana. Kita ini ada 1 persen PNS yang penyandang disabilitas di DKI. 

Baca juga:  Roadshow ke Jawa Tengah, Ketum PRIMA Cek Kesiapan Posko Pemenangan Prabowo Gibran

Makanya nanti kami mau tingkatkan di UU yang baru agar 2%,” papar Ahok.

“Saya juga pernah belikan kursi roda mesin kepada PNS yang bekerja. Dia awalnya PNS di DPRD, kami pindahkan ke Kominfo. PKK dibatasi? Aduh… Justru PKK inilah yang menghasilkan 600 ribu data rumah tangga. PKK sekarang gunakan aplikasi, yang tersingkir itu yang tidak mau berubah,” tandas Ahok.[dtk]