GP Ansor DKI Jakarta menilai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pengacaranya telah menabuh perang dengan NU karena telah menistakan Ketua Syuriah PBNU yang juga Ketua Umum MUI KH Maruf Amin di pengadilan.
“Pengacara Ahok telah menabuh genderang perang dg NU. Ente jual ane beli. Kiai Maruf adalah pimpinan tertinggi NU, dengan puluhan juta pengikut. Kami akan catat ini sbg pelecehan tak terkira pada warga NU”, kata Ketua Bidang Antarlembaga PW GP Ansor DKI Redim Okto Fudin, di sela-sela acara Harlah NU ke-91 di Jakarta, Selasa (31/1).
Kata Redim, Ahok dan pengacaranya sangat tendensius terhadap kiai yang sangat dihormati di kalangan warga nahdliyin itu.
“Itu tuduhan yg sangat tendensius dan politis. Sejak awal, bio data Kiai Maruf menyebutkan hanya pekerjaan yang masih aktif, sebanyak 12 item. Sementara posisi anggota Wantimpres, anggota DPR, Ketua Komisi VI DPR tidak dicantumkan karena memang eksisting sudah tidak menjabat. Tuduhan menyembunyikan itu tuduhan keji”, ujarnya.
Selain itu, kata Redim, kelakuan Ahok dan pengacaranya terhadap Kiai Maruf Amin sangat kasar dan tidak punya etika terhadap orang tua.
“Saya melihat sikap dan perlakuan Ahok dan Tim Pengacara Ahok terhadap Kiai Maruf Amin sebagai Rais Am PBNU di persidangan sangat kasar, sarkastik, melecehkan, dan mengina marwah NU. Apalagi pengacara intimidatif. Kami tidak terima.” pungkasnya.
