Latihan Brimob di Dekat Pesantren Habib Rizieq, Bentuk Teror

Latihan Brimob
Ilustrasi

Latihan pasukan Brimob di dekat pesantren milik Habib Rizieq Syihab sebagai bentuk teror terhadap Imam Besar FPI, anggotanya dan Umat Islam.

“Ini jelas teror berkedok latihan,” kata Koordinator Muslim Tionghoa Indonesia (MusTi), H.M. Jusuf Hamka dalam keterangan kepasa wartawan, Sabtu (28/1).

Kata Jusuf, teror dalam kedok latihan Brimob itu diperuntukkan kepada santri Habib Rizieq yang sedang menuntut ilmu.

Bahkan ia menanggap aksi teror dari aparat itu lebih kejam daripada tindakan Orde Baru. 

Selain itu, Jusuf Hamka menceritakan, Habib Rizieq yang mengetahui ketakutan warga sekitar pun turun tangan menghibur warga dengan menggelar aksi kemanusiaan. 

Habib Rizieq bekerjasama dengan GNPF MUI, Tim Mer-C, RS. Budhi Kemuliaan Jakarta dan RS Ummi, Bogor. 

Mereka membagikan beras, alat salat dan memotong dua ekor sapi untuk dibagikan kepada 1000 KK tidak mampu di Kampung Lemah Neundeut, Desa Suka Galih dan Kampung Babakan Pekancilan desa Kuta Kecamatan Mega Mendung.

Jusuf menilai reformasi yang dulu diperjuangkan bersama telah dirampas oleh brutus-brutus politik, yang memakai cara-cara komunis untuk meneror umat Islam, Ulama dan Habaib.

“Saya tegaskan, semua upaya itu tidak akan berhasil membuat takut umat Islam. Sebab, sejak aksi Bela Islam 212, umat Islam sudah sadar dan bangkit. Umat Islam tidak takut lagi,” tegasnya.

Jusuf Hamka meminta pemerintah segera menyadari bahwa FPI dan Habib Rizieq Shihab adalah bagian anak bangsa Indonesia yang wajib dilindungi oleh negara, bukan malah ditakut-takuti oleh aparat.

“Saya berdoa semoga penguasa-penguasa zalim di negeri ini segera bertobat dengan merangkul para ulama dan habaib. Khususnya, pemerintah harus bisa berdamai dengan Habib Rizieq Shihab yang kini telah menjadi pemimpin umat Islam Indonesia. 

Dengan begitu negara tercinta ini bisa dibangun lebih baik, lebih adil dan lebih damai,” pungkas Jusuf.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan memgaku bahwa personel Brimob dari Polda Jawa Barat melakukan latihan di daerah Megamendung, Bogor. 
Latihan itu merupakan program quick wins untuk menangkal radikalisme dan memberantas kelompok anti Pancasila.

Terkait lokasi latihan yang berdekatan dengan pondok pesantren milik Rizieq Shihab, Anton mengatakan hal itu sebagai kebetulan.