Pemerintah Awasi Aplikasi “Chatting”, Jumhur Hidayat: Norak, Persis Negara Komunis atau Fasis

jumhur-hidayat
Twitter – Capture by SN

Kebijakan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) terlihat norak bahkan cenderung komunis atau fasis yang mengawasi aplikasi “chatting”.

“Ini bener2 keputusan NORAK! Mau masuk wilayah privat (pribadi), persis negara KOMUNIS atau FASIS?” tegas aktivis buruh Jumhur Hidayat di akun Twitter-nya @jumhurhidayat.

Kata Jumhur beredarnya berita hoax di media sosial (medsos) karena media mainstream yang suka memberitakan hoax.

“Kebiasaan membagi berita hoax di medsos, juga lantaran ketularan beberapa media mainstream yg suka membagi hoax. Jadilah hoax dilawan hoax!” papar Jumhur.

Pemerintah tidak hanya akan memantau percakapan di media sosial, namun juga aplikasi chatting seperti WhatsApp, Line, dan BlackBerry Messenger.

Pada aplikasi itu, dianggap banyak juga ujaran kebencian, provokatif, hingga informasi hoax dan fitnah yang disebarkan melalui aplikasi chatting.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengakui, pemantauan di aplikasi chatting ini lebih sulit dilakukan karena sifatnya lebih privat.

Namun, bukan berarti pemantauan tidak bisa dilakukan. Hanya saja, penanganan yang dilakukan berbeda dari media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.

“Media sosial kan ada media sosial (murni), ada yang chatting. Nah yang chatting penanganannya beda lagi,” kata Rudiantara, seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/12).


2 comments

  1. Pemerintah spt kurang kerjaan ngurusin dan ngawasin org yg chating di dunia maya..dunia tanpa batas…msh banyak yg lain yg pemerintah bisa kerjakan…tunjukan saja pada rakyat kerja dan kerja..tdk perlu waswas dg berita berita hoax yg menghasut..krn apapun suara rakyat hrs didengar…tunjukan hasil kerja nyata..jika itu benar pasti rakyat akan dukung pemerintah..jadi pemerintah jangan anti kritik..ini era reformasi 10 thn Pemerintahan SBY aman- aman saja..jk skrng rakyat teriak-teriak pasti ada sesuatu yg salah yg sdg terjadi ,Pemerintah “just do it” antisipasi sgr biar rakyat melihat kerja nyata pemerintah..jangan gara2 demo 411 dan 212 mk pemerintah jadi gamang shg malah membuat rakyat jadi tdk bisa bersuara..hadapi rakyat ajak mrk dialog..rangkul rakyat..itu menurut saya sbg WNI yg merdeka..dulu org tua kita yg berjuang merebutnya dengan tetesan darah..kita tinggal mengisi kemerdekaan ini utk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yg gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerto raharjo….merdeka..merdeka

Comments are closed.