Politikus Golkar Sebut Air Mata Ahok sebagai Tangisan Bombay dan Pencitraan

Ahok dan kakak angkatnya (IST)
Ahok dan kakak angkatnya (IST)

Air mata Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di persidangan hanya tangisan bombay dan pencitraan agar terlihat terzalimi.

“Kalau tangisan bombay, maka itu menunjukkan bahwa Ahok memang memiliki mental “inlander”, di mana ke bawah menginjak, ke atas menjilat,” kata politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/12).

Kata Doli Kurnia, masyarakat tentu masih ingat dengan perangai Ahok yang selalu berperilaku kasar dan semena-mena terhadap rakyat biasa. Sementara dalam persidangan, lanjutnya, perilaku kasar Ahok sontak berubah 180 derajat ketika berhadapan dengan hakim yang berkuasa. Ahok nampak tunduk, merendah, bahkan merengek-rengek.

“Jadi ini situasi pencitraan yang ingin membangun kesan seakan Ahok dizalimi,” papar Doli Kurnia.

Menurut Doli Kurnia, jika tangisan Ahok itu benar serius berarti mantan bupati Belitung Timur itu memiliki penyimpangan kejiwaan.

“Sungguh mengerikan ketika kita bisa melihat di dalam satu orang memiliki karakter yang kontras,” ungkapnya.