Khatib Masjid Istana Sebut Metro Tipu, Ada Apa?

Demo meminta Ahok diadili dalam kasus penistaan terhadap Al Quran (IST)
Demo meminta Ahok diadili dalam kasus penistaan terhadap Al Quran (IST)

Khatib Istana Masjid Kepresidenan, H. Ahmad Buchory Muslim mengatakan, pemberitaan Metro TV dalam demo 4 November 2016 sangat berbeda dengan yang ada di lapangan.

Ahmad Buchory yang ikut berunjuk rasa menyebut media milik Surya Paloh itu dengan Metro Tipu.

“Dan kita tahu itu Metro tipu, kita pasti tahu dalam perjuangan itu ada syetannya. Sekali lagi saya menyaksikan langsung. Demi Allah kemarin kalau bapak-bapak lihat ada pertemuan dibawah, demi Allah saya saksi hidup, Habib Rizieq menangis mendapat amanah besar itu,” kata Ahmad Buchory di Masjid Istiqlal setelah sholat Shubuh, Sabtu (5/11).

Selain itu, ia mengatakan massa kembali berorrasi di depan DPR RI, para ulama ditemui anggota DPR, dan memanggil Kapolri.

Ahmad Buchory menyampaikan bahwa Kapolri merasa malu atas perintah yang tidak diindahkan bawahannya.

“Kita kemudian orasi sampai jam 2 malam di DPR, alhamdulillah anggota DPR datang menemui Ulama kita, Kapolri dipanggil, Kapolri kita lihat malu, kan disaat Kapolri bilang stop, mereka makin kenceng nembaknya. Itu di depan mata kita, jadi gak ada yang bohong,” jelas Ahmad Buchory.

Ia pun tak takut jika pernyataannya ini menyebabkan ia dipecat dan tak boleh lagi menjadi khatib di Instana Negara.

“Saya tidak takut sama sekali, di Jakarta masih banyak Masjid yang mau menerima saya menjadi khatib,” pungkasnya.