Ahok tak Cocok Pimpin Jakarta Apalagi Indonesia, Ini Alasannya

Ahok (Aktual.com)
Ahok (Aktual.com)

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu tidak pantas menjadi pemimpin di Indonesia bukan karena dia non Muslim dan China, tapi karena karakternya tidak cocok menjadi pemimpin di Indonesia yang berdasarkan nilai nilai Pancasila.

Demikian dikatakan Alumni Doktor Kebijakan Publik Universitas Indonesia dan juga Waketum DPP Pemuda Pancasila Sakhyan Asmara dalam keterangan kepada suaranasional, Selasa (25/10).

Kata Sakhyan, karakter bangsa Indonesia itu sopan, santun, ramah, menghormati orang tua, membela rakyat kecil, menghormati kepercayaan orang lain, hidup berdampingan secara damai, tidak kasar, menjunjung azas keadilan. Ini hanya sebagian dari ciri kepribadian Bangsa Indonesia.

“Tapi menurut saya, semua itu tidak dimiliki Ahok. Seperti yang sering kita lihat di media massa dan di media sosial, Ahok itu menunjukkan sikap kurang sopan, suka marah-marah, menunjuk-nunjuk orang tidak perduli teman atau orang tua, apalagi kepada anak buah,” ungkap Sakhyan.

Baca juga:  Aktivis Malari 74: Ahok Sumber Perpecahan Bangsa

BACA JUGA:

Kata Sakhyan, Ahok juga kasar, kurang hormat kepada orang tua, seringkali menyebut orang tua dengan kata kata “lu atau kamu”. “Menurut kultur orang Indonesia tidak patut, mungkin menurut orang China tidak masalah, tetapi kita ini orang Indonesia, bukan orang China,” jelas Sakhyan.

Sakhyan mengatakan, sikap Ahok tidak mendukung suasana kedamaian malah menimbulkan kebencian, bersikap tidak adil.

“Orang kaya dilindungi orang miskin di gusur, tidak menghormati kepercayaan orang lain (kasus penistaan terhadap ajaran agama Islam), tidak membela rakyat kecil, dan banyak lagi sikap Ahok yang menurut saya tidak cocok dengan karakter orang Indonesia seperti yang di isyaratkan di dalam nilai-nilai Pancasila,” jelas Sakhyan.