Peristiwa seperti Malari 1974 Bisa Terulang Lagi di Era Jokowi

Aktivis Malari 1974 Salim Hutadjulu bersama Aktivis Malari 1974 dan Tritura 1966 Jusuf AR (Dok. Salim Hutadjulu)
Aktivis Malari 1974 Salim Hutadjulu bersama Aktivis Malari 1974 dan Tritura 1966 Jusuf AR (Dok. Salim Hutadjulu)

Peristiwa Malapetaka Limabelas Januari (Malari) 1974 di mana rakyat bersama mahasiswa memprotes kebijakan rezim saat itu bisa terulang lagi di Rezim Jokowi.

Demikian dikatakan aktivis Malari 1974 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Senin (10/10). “Kondisinya mirip saat itu, tunggu momentumnya saja,” ungkap Salim.

Salim yang sempat dipenjara era Soeharto dan dibebaskan pada 10 Oktober 1974 atas peristiwa Jaksa Agung Ali Said. “Saat itu kami dibebaskan, tepat pada hari ini (10/10),” ungkap Salim.

Salim memberikan alasan, peristiwa Malari bisa terulang kondisi objektif di lapangan di mana harga kebutuhan pokok naik dan kebijakan yang pro asing. “Justru kebijakan pro asing, aseng, taipan dan cukong. Ini makin menguatkan peristiwa Malari bisa terulang lagi,” ungkap Salim.

Kata Salim, hukum yang tumpul ke atas makin menguatkan perlawanan terhadap penguasa saat ini. “Yang dicekal bisa-bisanya tidak diperpanjang setelah mengadakan pertemuan di Istana, ini rakyat melihat ketidakadilan,” pungkas Salim.