Diam Terjadi Penggusuran, Rakyat Hadapi Rezim Jokowi yang Tuli

Demo warga tolak Ahok (IST)
Demo warga tolak Ahok (IST)

Saat ini rakyat sedang menghadapi Rezim Jokowi yang tuli karena hanya diam terjadi penggusuran di Jakarta.

“Di Orba, pengacara berhadapan dengan ABRI yang angker, kekuasaan yang sensitif. Kini berhadapan dengan sipil yang tuli,” kata mantan anggota Komisi III DPR Djoko Edhie Abdurrahman kepada suaranasional, Kamis (29/9).

Djoko mengatakan seperti ini menyikapi penggusuran yang terjadi di berbagai wilayah Jakarta termasuk Bukit Duri, Jakarta Selatan. Padahal dalam sidang di Pegadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan warga Bukit Duri memenangkan gugatan terhadap Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga:  Fahri Hamzah Tegaskan tak Ada yang Salah Hasil Quick Count Pilpres 2024

Kata Djoko Edhie, terjadi pelanggaran HAM secara telanjang dan sistemnya tetapi penguasa seolah-olah tak berdaya. “Aneh, ada pelanggaran HAMĀ  telanjang dan sistematis, ada hukumnya UU no 40, tapi tak berdaya,” sindir Djoko Edhie.

Ahok menegaskan bahwa dirinya tidak takut pamornya turun jika tetap melakukan penggusuran pemukikam Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Menurut Ahok, penggusuran tetap dilakukan karena tidak ada pilihan lain.

“Saya udah bilang, saya tidak ada pilihan. Bagi saya masyarakat Jakarta harus menilai. Kalian dulu pilih saya jadi Wakil Gubernur sama Pak Jokowi kenapa? Karena kalian percaya saya bisa mengatasi banjir,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/9).

Baca juga:  Aktivis Malari 74: Gerakan Mahasiswa 2019 Membesar & tak Terbendung