Aktivis Malari 1974: Era Jokowi, Orde Reklamasi Pelayan Cukong dan Taipan

Salim Hutadjulu (IST)
Salim Hutadjulu (IST)

Penguasa saat ini lebih tepat disebut Orde Reklamasi karena sebagai pelayan dan penghibur cukong dan taipan yang sedang menjalankan proyek reklamasi di teluk Jakarta.

“Penguasa sekarang lebih tepat disebut Orde Reklamasi dan Tax Amnesty karena lebih menguntungkan ke cukong ke taipan daripada rakyat,” kata aktivis Malapetaka Limabelas (Malari) 1974 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Rabu (28/9).

Kata tahanan politik era Presiden Soeharto ini, di era Orde Lama dan Baru pemimpinya memberikan pelayanan terhadap rakyatnya.

Baca juga:  Tokoh NU Tegaskan #2019GantiPresiden Gerakan Makar & Aparat Harus Bertindak

“Era Bung Karno dan Soeharto para pemimpinnya memberikan porsi banyak untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara beda dengan penguasa saat ini,” ungkap Salim.

Kata Salim, era Jokowi sebagai Orde Reklamasi sebagai fakta yang tidak bisa dibantah karena saat ini pihak penguasa tidak membatalkan proyek yang merugikan nelayan tersebut.

“Rakyat hidup makin susah, kebutuhan pokok makin meroket sedangkan pemimpimnya hidup senang-senang menjamu taipan, cukong serta pengusaha di istana,” pungkas pria yang lama bertugas di luar negeri ini.

Baca juga:  Anggap Keputusan tak Objektif, PDIP Tuding Ketua MUI KH Maruf Amien Pendukung Agus-Sylviana?