Sedih Baca Komentar di Medsos, Harusnya Jokowi tak Ajak ke Istana dan Pelihara ‘Teroris Medsos’

Pegiat media sosial yang diundang Jokowi di Istana (IST)
Pegiat media sosial yang diundang Jokowi di Istana (IST)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak konsisten dengan pernyatannya yang sedih melihat komentar di media sosial (medsos) namun mantan Wali KOta Solo itu pernah mengajak ke Istana dan memelihara ‘teroris medsos’.

“Pegiat media sosial yang diajak ke Istana itu termasuk ‘teroris medsos’, kerjanya membully orang, membuat kloning media sosial. Ini khan Jokowi tak konsisten,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Selasa (20/9).

Menurut Muslim, sudah dua kali, Jokowi mengundang para pegiat media sosial ke Istana. “Kalau mengundang berarti ada kepentingan terutama untuk mengamankan program-program pencitraan melalui pegiat media sosial,” jelas Muslim.

Kata Muslim, masyarakat pun tahu pegiat media sosial yang pernah diundang ke Istana juga pendukung Ahok yang dalam kegiatannya selalu melalukan teror lawan politik di medsos.

“Lihat saja akun-akun pendukung Jokowi dan Ahok serta kloningannya menyerang dengan kata-kata kasar,” ungkap Muslim.

Sebelumnya Jokowi menyesalkan mulai hilangnya identitas, karakter, dan nilai ke-Indonesian, seperti sopan santun, optimisme, kerja keras, saling menghormati serta nilai-nilai Islami.

“Kalau kita lihat di media sosial, twitter, instagram, komentar-komentar di media online, saling menghujat, merendahkan orang lain, saling mengolok. Apakah itu nilai Islami Indonesia?” kata Jokowi saat syukuran 90 tahun Pondok Modern Gontor di Ponorogo, Jawa Timur, seperti dikutip Antara, Senin (19/9)